Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di awal pekan ini, Senin 8 Agustus 2016, berpotensi menguat, lantaran sentimen postif dalam negeri yang membuat arus modal masuk (
capital inflow
) terus mengalir ke pasar modal nasional.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya mengatakan, kepercayaan investor terhadap iklim ekonomi Indonesia, terlihat dari beberapa rilis data perekonomian yang menujukkan arah pemulihan.
"Capital inflow masih terus melanda ke dalam pasar modal kita, ditambah oleh rilis GDP (pertumbuhan domestik bruto) yang semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Ditunjang oleh rilis cadev (cadangan devisa) yang ada peningkatan kembali, sehingga menunjukkan semakin kuatnya kestabilan perekonomian kita," kata dia dalam risetnya.
William meramalkan, target batas atas, atau resistance IHSG saat ini berada pada level 5.458, dengan potensi ditembus dalam beberapa waktu mendatang. Sementara itu, target batas bawah, atau support saat ini terlihat cukup kuat pada level 5.366.
"IHSG saat ini masih berada dalam pola uptrend, sehingga setiap masa koreksi sehat dapat dimanfaatkan sebagai peluang melakukan akumulasi beli, hari ini IHSG berpotensi menguat," ujarnya.
William menyarankan, sehatnya IHSG hari ini sebaiknya investor mengakumulasi beli saham-saham di antaranya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Gas Negara Tbk (PGAS).
(asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Capital inflow masih terus melanda ke dalam pasar modal kita, ditambah oleh rilis GDP (pertumbuhan domestik bruto) yang semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. Ditunjang oleh rilis cadev (cadangan devisa) yang ada peningkatan kembali, sehingga menunjukkan semakin kuatnya kestabilan perekonomian kita," kata dia dalam risetnya.
