Kisah Sukses Pria Probolinggo, Pilih Berdagang daripada PNS

Ihsanudin Fanani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Aria

VIVA.co.id - Sukses dengan usahanya yang berhasil menjual hingga 500 pasang sepatu per hari, pria bernama lengkap Ihsanudin Fanani ini sempat dipandang sebelah mata oleh temen-temannya, bahkan juga oleh kedua orangtuanya. Ihsan yang mulai menjalankan usahanya saat di bangku kuliah jurusan Sastra Inggirs ini sempat diremehkan, karena memilih jalan karier dengan berdagang sepatu.

"Dari awal orang tua, temen, dosen pun ada yang meremehkan, makanya kuliah S1 kok ujung-ujungnya jualan, ngapain kuliah kalau lo jualan," ceritanya saat ditemui VIVA.co.id, Senin, 8 Agustus 2016, di Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurutnya, kala itu orang tuanya tidak setuju dan ingin ia menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), salah satu profesi yang menurut orangtuanya terpandang di kampung halamannya, Probolinggo. "Kalau dulu mereka menggiring aku untuk jadi PNS, karena bapak juga PNS. Kalau di kampung kan orang dilihat dari kerjaannya. Kalau sudah PNS, dokter, polisi lebih punya nama, saya itu enggak nyaman di sana," ungkapnya.

Ia menambahkan, bahwa passion atau ketertarikannya ada di bidang usaha, bukan seperti yang dinginkan oleh kedua orangtuanya. "Tapi karena saya sudah seneng jualan, kaya enggak capek kerja sampai malem itu. Jadi memang passionnya di situ, saya tekunin, dan saya buktikan bahwa sukses bukan cuma di bidang akademis saja," tambahnya.

Hal ini pun terbukti, Ihsan berhasil menjalankan usahanya hingga mampu membantu orang-orang di sekitarnya untuk bekerja dan membiayai kuliah kedua adiknya. "Aku sudah bisa beli rumah, mobil, dan membiayai adik-adik kuliah itu semua murni dari bisnis online yang sangat membantu kalau dari segi finansial," lanjut dia.

Inilah yang kemudian membuka pikiran kedua orang tuanya dan akhirnya mendukung Ihsan dalam menjalankan usaha.

"Saya pengen keluar dari zona itu, akhirnya mereka bisa membuka pikiran mereka kalau untuk sukses itu anak tidak harus di arahkan untuk ke arah situ (PNS), jadi just do what you want to do," tambahnya.

Tidak hanya berorientasi pada kepentingan pribadi saja, Ihsan mengatakan ingin turut serta mengembangkan usaha kecil di daerah asalnya untuk membantu perekonomian masyarakat.

"Saya ingin menjual barang yang asli Jawa Timur, barang yang belum terekspos oleh khalayak luas. Jadi bisa membantu kegiatan UMKM bagi daerah saya sendiri, pengen banyak bantu orang, untuk grow lebih cepat," jelasnya.

Terinspirasi Kuli Panggul, Tiga Pemuda di Depok Jadi Pengusaha Sukses

Sempat Ditipu

Kesuksesan yang ia teguk saat ini bukan tanpa perjuangan. Ihsan mengaku sempat ditipu orang dan mengalami kerugian yang cukup besar. Ia mengungkapkan bahwa uangnya dibawa kabur oleh rekanan usahanya yang bertanggung jawab untuk memproduksi sepatu yang ia pasarkan.

"Suka dukanya pernah ditipu orang sampai 8 juta, pernah dikomplain pelanggan, dituduh yang enggak-enggak juga pernah, suka dukanya itu sih," katanya.

Waktu itu penjahit yang bekerjasama dengannya tiba-tiba  bermasalah. Ia menggunakan uang produksi untuk keperluan pribadi. Setelah menunggu kabar, Ihsan pun berinisiatif untuk mendatanginya dengan baik-baik dan membicarakan secara kekeluargaan.

"Aku datangi dia, aku bicara baik-baik. Barang yang seharusnya dikirim kok enggak dikirim-kirim, sampai sekarang pun, dia tetep janji terus, tapi tidak ada realisasinya," lanjutnya.

Ihsan kerap mengalami hal serupa dalam menjalankan usahanya. Namun ia tetap menyukai pekerjaannya itu. Ia juga menambahkan, bahwa dalam menjalani usahanya, lebih banyak pengalaman berharga dan menyenangkan yang ia alami.

(ren)

Kisah CEO GoCardless yang Sukses Bangun Bisnis meski Lumpuh 
Ismato Danu dan istri, Herlina Kusumah

Kesuksesan Kopi Kemasan Kaleng Rumah Kopi Bogor

Rumah Kopi Bogor kini menjadi oleh-oleh khas Kota Hujan.

img_title
VIVA.co.id
1 September 2019