- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA.co.id – Putri Indonesia 2016, Kezia Roslin Warouw, berharap wacana penguatan Undang Undang perlindungan hukum tidak hanya berlaku untuk guru, namun juga untuk siswa yang dalam hal ini anak. Itu diungkapkan Kezia saat menanggapi adanya kasus penganiayaan yang dialami guru oleh orangtua murid di Makassar beberapa waktu lalu.
“Kalau aku, kita kembalikan lagi ke pemerintah, mereka bisa melihat dengan kacamatanya mereka sendiri. Tapi kalau menurut saya, pasti ada pemicu dan penyebabnya, lalu apa sih tindak nyatanya, itu kan yang harus diperhatikan,” katanya di SMAN 4 Depok, Jawa Barat, Minggu 14 Agustus 2016.
Kezia menilai, wacana Undang Undang tersebut perlu dikaji lagi. Sebab dalam kasus yang berbeda, juga sempat ditemukan murid atau anak yang menjadi korban.
“Tidak bisa disalahkan kedua belah pihak, juga tidak bisa dibenarkan kedua belah pihak. Tetap harus difokuskan. Ini harus duduk bareng, pasti ada proses. Anak dan guru harus ada perlindungan yang kuat,” ujarnya.
Lebih lanjut Kezia sempat menceritakan pengalamannya sewaktu masih duduk di bangku sekolah ketika mendapat hukuman dari guru.
“Saya pernah dicubit di betis karena memang saya salah. Selama itu masih dalam tahap kewajaran, saya rasa itu perlu untuk memberi peringatan, agar kita sebagai murid tidak mengulangi kesalahan yang sama. Sebab untuk beberapa kasus tidak cukup hanya bicara, perlu tindakan. Tapi ya itu tadi, harus sewajarnya tidak berlebihan,” kata Kezia.
Emak-emak Marah Anaknya Dicubit, Guru Beri Balasan: Silahkan Didik dan Bikin Sekolah Sendiri
Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan sejumlah video yang menampilkan orang tua murid marah kepada guru lantaran tidak terima anak mereka mendapatkan hukuman.
