Pemerintah Harus Keras Hadapi Ketidakpastian Perekonomian

DR. Ir. Nurdin Tampubolon
Sumber :

VIVA.co.id – Anggota Komisi XI DPR RI Nurdin Tampubolon, memberi penilaian atas capaian dan target pertumbuhan ekonomi nasional sebagaimana telah dilakukan pemerintah dan diutarakan selama ini.

DPR Setujui Pagu Indikatif Kemensos 2021 Sebesar Rp62,024 Triliun

"(Pertumbuhan ekonomi) 5,2 persen tahun ini mungkin, tapi agak berat. Kalau 5,1 persen bisa," ujar Nurdin, 17 Agustus 2016.

Menurutnya, pemerintah dalam RAPBN 2017 menargetkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.

Demokrat: Jika RUU HIP Bertujuan Mulia, Enggak Mungkin Rakyat Bereaksi

"Yang saat ini yang realistis ya itu (5,3 persen). Dalam kondisi sekarang, situasi ekonomi melambat kalau itu bisa dicapai sudah luar biasa sekali," ujarnya.

Menurut politisi Hanura ini, angka pertumbuhan ekonomi 5,3 persen pada 2017 itu diajukan pemerintah di depan DPR yang memiliki hak anggaran, dengan asumsi laju inflasi 4,0 persen, nilai tukar rupiah Rp13.300 per dolar AS dan harga minyak mentah Indonesia USD45 per barel.

Tidak Virtual DPR Rapat dengan Menhan Prabowo dan Panglima TNI

Dijelaskannya, pemerintah mengklaim, penetapan asumsi ekonomi makro itu telah memperhitungkan seluruh dinamika yang ada dan tantangan yang dihadapi di mana prospek perekonomian global diperkirakan akan membaik.

"Meskipun, pemerintah harus bekerja keras menghadapi ketidakpastian yang bersumber dari perlambatan ekonomi di berbagai negara berkembang, serta prospek pemulihan ekonomi negara-negara maju yang belum sesuai harapan," katanya.

Terkait dengan penerimaan pajak yang ditargetkan dalam RAPBN 2017 sebesar Rp1.459,9 triliun, Tampubolon menilai target tersebut terlalu tinggi.

"Memang terlalu optimistis kelihatannya, tapi harus coba diupayakan. Tapi itu kan masih asumsi permulaan. Mudah-mudahan nanti asumsi ini lebih realistis pada pembahasan, September-Oktober nanti," katanya.  (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya