- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat bersama jajaran Kementerian Keuangan melakukan rapat kerja, dengan agenda pembahasan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2015.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id di lokasi, Kamis 25 Agustus 2016, rapat yang berlangsung selama hampir tiga jam itu menindaklanjuti hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat pada tahun 2015.
Ini menjadi kali kedua, Sri Mulyani menghadiri rapat kerja bersama parlemen, setelah sehari sebelumnya Menkeu juga melakukan rapat kerja bersama Komisi VI DPR dengan agenda pembahasan rights issue dan rencana holding Badan Usaha Milik Negara.
"Kami ucapkan selamat datang kembali ke Indonesia untuk ibu Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan," Ketua Badan Anggaran DPR Kahar Muzakir, ketika memulai rapat di gedung parlemen Jakarta, Kamis.
Mayoritas fraksi meminta pemerintah, agar lebih menjaga kas keuangan negara dengan sebaik-baiknya dalam pelaksanaan APBN di tahun berikutnya. Pemerintah pun menegaskan, akan menindak lanjuti pandangan dari seluruh fraksi.
"Pemerintah akan menindaklanjuti rekomendasi Panitia Kerja dan seluruh pandangan fraksi, terutama yang menyangkut peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga, dengan opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian)," kata Menkeu.
Bahkan, di akhir paparan, Menkeu pun melantunkan pantun di hadapan seluruh fraksi partai yang hadir dalam rapat tersebut. Sebelumnya, Anggota Banggar Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Iqbal Romzi juga sempat melantunkan pantun, sebelum memberikan pandangannya.
"Karena sebelumnya pak Iqbal memberikan pantun, maka saya juga. Burung dara mematuk ulat, burung kamboja mekar merona. Anggaran negara untuk rakyat, harus dikelola dengan bijaksana," ucap Sri Mulyani diikuti gelak tawa seluruh hadirin. (asp)
Yuk Simak! Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional 2022
Pandemi di Indonesia belum berakhir. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan pemerintah untuk menangani dampak ekonomi ialah Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
