VIVA.co.id – Harga minyak dunia naik lebih dari empat persen pada perdagangan Kamis atau Jumat dinihari WIB.
Minyak patokan dunia, sempat menyentuh US$50 per barel untuk pertama kalinya dalam dua minggu, setelah penarikan mengejutkan minyak mentah AS karena impor Gulf Coast merosot ke rekor terendah.
Dilansir dari laman Reuters, Jumat 9 Spetember 2016, minyak Brent LCOc1 naik US$2,01, atau 4,2 persen menjadi US$49,99 per barel, saat sesi penutupan.
Minyak mentah AS CLc1 berakhir di US$47,62 per barel, naik US$2,12, atau 4,7 persen, persentase kenaikan terbesar harian sejak April.
Stok minyak mentah AS turun 14,5 juta barel pekan lalu menjadi 511.400.000 barel. Menurut data pemerintah, penurunan mingguan terbesar sejak Januari 1999.
Impor ke Gulf Coast AS turun menjadi 2,5 juta barel per hari, terendah sejak pengumpulan data dimulai pada 1990. Para pedagang mengatakan, impor turun karena kapal kargo tertunda di Texas dan Louisiana akibat badai tropis Hermine.
"Pasar menginginkan impor tapi saya pikir kenaikan harga bersifat sementara," kata Dominick Chirichella, Senior Institute Manajemen Energi di New York.
Sebelumnya harga minyak mendapat dukungan ketika data perdagangan China menunjukkan impor minyak mentah pada bulan Agustus melonjak hampir 25 persen dari tahun lalu.
Di sisi bearish, produksi minyak Rusia rata-rata naik mendekati 11 juta barel per hari selama September. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen non-OPEC seperti Rusia diperkirakan akan membahas masalah ini pada pembicaraan informal di Aljazair 26-28 September.
(mus)