- orrtextile.com
VIVA.co.id – Harga minyak mentah dunia pada Kamis lalu ditutup naik tipis, setelah pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan menarik stok bensin dan diesel untuk membantu harga kembali naik. Langkah itu juga disebabkan karena melimpahnya stok minyak dunia akibat besarnya produksi.
Dilansir dari laman Reuters, pada Jumat 14 Oktober 2016, terlihat harga minyak AS atau West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik pada Kamis lalu sebesar 26 sen menjadi di level US$50,44 per barel setelah pada Rabu lalu sempat berada di level US$50,18 per barel.
Untuk harga minyak berjangka Brent tercatat naik tipis sebesar 19 sen menjadi di level US$52 per barel, setelah pada Rabu lalu sempat jatuh 56 sen dan berada di level US$ 51,85 per barel.
Harga minyak yang kembali menguat kemarin, didorong beralihnya perhatian pasar pada penarikan persediaan minyak AS. Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mencatat penurunan 3,7 juta barel pengolahan minyak untuk diesel dan 1,9 juta barel untuk bensin.
Analis Energi di ICAP North Carolina, Scott Shelton, mengungkapkan data yang dikeluarkan EIA banyak menggambarkan situasi jangka pendek dan musiman saja, sebab tahun ini sebagian kilang minyak di AS memang dalam fase pemeliharan.
Sebelumnya, harga minyak sempat naik akibat kesepakatan negara pengekspor minyak dunia atau OPEC yang akan mengurangi produksi. Namun, kesepakatan tersebut terdapat riak di sejumlah negara khususnya Rusia yang membuat harga minyak kembali bergejolak.