Penjualan Coca-Cola Terus Merosot, Labanya Anjlok 28 Persen

Coca-Cola
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Raksasa minuman ringan asal Amerika Serikat, Coca-Cola, mengalami penurunan pendapatan sebesar tujuh persen pada kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan perusahaan soda terbesar di dunia itu anjlok menjadi US$10,6 miliar atau Rp137,8 triliun selama tiga bulan terakhir hingga September.

Dilansir BBC, laba Coca-Cola juga dilaporkan anjlok 28 persen menjadi US$1,05 miliar atau Rp13,65 triliun pada kuartal tiga. Pendapatan Coca-Cola terus mengalami penurunan berturut-turut selama enam kuartal terakhir.

Ini disebabkan, penjualan Coca-Cola anjlok empat persen di Amerika Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Sementara penjualan di Asia naik empat persen.

Penjualan produk air mineral dan minuman berenergi Coca-Cola berhasil mengalami kenaikan tiga persen. Hal itu cukup membantu perusahaan, sehingga tidak mengalami penurunan pendapatan yang drastis.

Coca-Cola telah meluncurkan produk Coca-Cola Zero Sugar di Inggris menggantikan Coca-Cola Zero. Penjualan produk baru tersebut berhasil mencetak volume pertumbuhan yang kuat.

Chief Operating Officer Coca-Cola, James Quincey, mengatakan sebuah kampanye marketing global bernama "Taste the Feeling" (nikmati rasanya) mulai mendongkrak penjualan.

"Kami melihat hasil menggembirakan dalam hal pertumbuhan penjualan ritel dari merek Coca-Cola secara total. Kami percaya bahwa pemasaran membutuhkan waktu untuk membangun. Ini adalah bisnis besar, dan bisnis Coca-Cola tidak akan tiba-tiba berubah dalam semalam," ujarnya.

(ren)

Ternyata, Cristiano Ronaldo Pernah Jadi Bintang Iklan Coca Cola
Ilustrasi industri makanan dan minuman.

LPEI Buka Pasar Produk Mamin RI ke Singapura dan Malaysia

Business matching bekerja sama dengan Export Center Surabaya, Kementerian Perdagangan. Puluhan buyers dari Malaysia dan Singapura siap serap produk mamin RI.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2021