- U-Report
VIVA.co.id – Kemiskinan masih menjadi persoalan di Indonesia karena kemiskinan menjadi salah satu faktor utama rendahnya akses masyarakat terhadap pangan.
Berdasarkan data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan sekitar 20 juta rakyat Indonesia mengalami kelaparan setiap harinya.
Direktur Keadilan Ekonomi Oxfam Indonesia Dini Widiastuti menyampaikan, Indonesia memiliki pekerjaan besar mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, memastikan akses masyarakat terutama kelompok miskin, rentan termasuk bayi.
"Pertanian berkelanjutan menjadi salah satu dimension penting yang ditegaskan secara eksplisit dalam tujuan Pembangunan berkelanjutan dalam mengakhiri kelaparan," ujarnya di Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2016.
Di sisi lain,sektor pertanian yang semestinya menjadi tulang punggung mengatasi persoalan kemiskinan dan kelaparan justru menurun. "Data BPS 2016 menyebutkan peranan komoditi pangan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar ketimbang peran komoditi non pangan misalnya, perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan," tuturnya.
Pihaknya berharap, pemerintah semestinya lebih mendukung petani melestarikan dan menggunakan benih lokal dibanding penggunaan benih rekayasa genetika yang kurang adaptif terhadap keberagaman budaya.
"Sekaligus memelihara keragaman hayati, termasuk keragaman genetika, benih, tanaman budaya serta memanfaatkan genetika dan pengetahuan tradisional di masyarakat," kata Dini.