5 Kelebihan Properti Dibanding Instrumen Investasi Lain

Ilustrasi Kelebihan dari Investasi Properti.
Sumber :
  • Rumahku.com

VIVA.co.id – Selain untuk dihuni, salah satu fungsi barang properti adalah sebagai wadah investasi yang bisa digunakan di kemudian hari. Sama halnya dengan deposito, saham, emas, dan lain sebagainya, properti juga merupakan instrumen investasi yang menjanjikan. 

Ratusan Agen Hadir Siap Sukseskan Penjualan Properti yang Ada di Indonesia

Misalnya, jika kita memiliki rencana untuk membangun sebuah usaha di hari tua dalam kurun waktu tertentu, investasi diperlukan untuk menyimpan uang. Ini lebih baik, ketimbang menyimpan uang tunai yang berisiko hilang, atau menabung di bank yang kemungkinan besar tergerus oleh inflasi mata uang. 

Sebagai gambaran, jenis investasi yang paling disarankan adalah investasi yang secara nilai tidak berkurang jika dibutuhkan. Akan lebih baik lagi, jika investasi tersebut dapat memberi keuntungan. Dan harga properti, terus meningkat setiap tahun.

Dari Upah Sinetron Sejak Umur 9, Nikita Willy Miliki Bisnis Mentereng

Selain itu, ada lima kelebihan investasi properti, jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain yaitu:

1. Tidak perlu dipantau setiap saat

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Berbeda dengan bermain saham yang harus dipantau sepanjang hari untuk melihat kenaikan harga saham yang dibeli, harga properti cenderung naik secara konsisten. Hal itu disebabkan oleh tingkat kebutuhan akan hunian yang terus meningkat.

2. Harga konsisten

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, harga properti cenderung naik, tidak turun. Di Indonesia sendiri, penurunan siklus properti terjadi dalam kurun waktu lima tahun, namun begitu harganya tetap tidak turun. Hanya peminatnya yang sedikit berkurang namun akan tetap melambung lagi begitu siklus tersebut di lewati.

3. Bisa dicicil

Kelebihan lain adalah transaksi barang properti bisa dicicil. Artinya, jika ingin berinvestasi untuk properti di harga Rp500 juta, investor tidak harus memiliki uang tunai sebanyak itu saat itu juga. Tetapi bisa dicicil dengan cash bertahap, atau Kredit Pemilikan Rumah, meski tentu saja ada bunga yang harus dibayarkan.

4. Bersifat pemaaf

Ada pihak yang mengaku melakukan kesalahan saat berinvestasi properti, ia membeli rumah yang katanya tidak ada kenaikan harga dalam beberapa tahun terakhir. Namun, begitu ia diminta untuk terus bersabar, hingga akhirnya kesabarannya membuahkan hasil. 

Tepatnya pada tahun 1998, ia membeli properti di kawasan Maja dengan cicilan KPR sekitar Rp70 ribu per bulan. Sekarang, berapa nilai uang Rp70 ribu? Dan, berapa harga properti di kawasan Maja? Selalu ada perbaikan, meski membeli properti di lingkungan yang tak tersentuh sekali pun.

5. Tidak harus menjual untuk dapat laba

Agar mendapat laba keuntungan, saham harus dijual begitu harganya tinggi, begitu juga dengan emas, tetapi tidak untuk properti, karena investor bisa mendapat laba dengan menjaminkan properti yang dimilikinya. 

Sebagai contoh, jika saat ini kita membeli properti seharga Rp500 juta, lima tahun kemudian harganya sudah naik menjadi Rp800 juta. Maka surat-suratnya bisa kita jaminkan ke bank untuk mendapat pinjaman dengan nilai tersebut (Rp800 juta). Di situ, kita sudah mendapat laba Rp300 juga dengan tetap bisa menikmati kepemilikan atas properti tersebut. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya