Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Uang rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, terus merosot pada pekan ini. Pada perdagangan keuangan hari ini, rupiah rata-rata dibanderol Rp13.103 per dolar AS. 

Dikutip dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Jumat 4 November 2016, rupiah melemah ketimbang penutupan perdagangan kemarin, yang dibanderol Rp13.050 per dolar AS. 

Diibanding awal pekan ini, pada Senin 31 Oktober 2016, yang dibanderol Rp13.051 per dolar AS, rupiah pun telah melemah 48 poin. Rupiah sempat menguat ke level Rp13.036 per dolar AS pada Selasa 1 November, namun, hingga akhir pekan ini nilainya terus merosot. 

Sebelumnya, Ekonomi PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede berpendapat, pelemahan rupiah lebih dipengaruhi oleh faktor ekonomi global. Aksi damai sejumlah organisasi Islam yang dilakukan hari ini tidak begitu memengaruhi pergerakan rupiah. 
Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi

Hal itu terlihat dari kinerja mata uang lainnya yang mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Dia pun meyakini, rupiah akan tetap berada pada jalurnya sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia. 
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III akan Membaik

"Hampir semua penutupan bursa saham global itu negatif.  Kalau rupiah fundamentalnya Rp13.100, maka dia akan tetap di situ," ungkapnya ketika berbincang dengan VIVA.co.id pagi ini. (asp)
Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Dinilai Sulit Dicapai
Pekerja membersihkan kaca di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

IHSG fluktuatif dan turun terus hingga 11,65 poin.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016