- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Merespons euforia pemilihan presiden Amerika Serikat, perdagangan akhir sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah signifikan 112,48 poin atau 2,06 persen ke level 5.358,20 di akhir sesi I. Indeks bergerak di level 5.358,09 hingga 5.491,70 sepanjang hari ini.
Menurut Analis First Asia Capital David N Sutyanto mengatakan, euforia pilpres di negeri Paman Sam tersebut mengingatkan kita kepada pilpres Indonesia 2014 lalu di mana dua kandidat capres yang dijagokan masyarakat mendapat dukungan hampir seimbang.
Dukungan kuat yang diterima oleh Donald Trump ditanggapi sebagai sentimen negatif bagi investor karena Donald Trump menduduki posisi yang bertentangan dengan Presiden AS saat ini, Barack Obama.
Namun, David menilai, pelemahan pasar modal Tanah Air ini hanya sesaat hingga presiden terpilih menentukan tokoh menteri dan kebijakan yang akan diterapkan.
"Saat ini di market wajar negatif, tapi bukan Trump naik bukan berarti akhir dari segalanya. Hanya sesaat, setelah itu market kembali ke fundamental," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, di Jakarta, Rabu, 9 November 2016.
Saat ini, lanjutnya, pelaku pasar khususnya investor masih mengamati pilpres di Amerika Serikat dari sisi sensasional saja, bukan dari pola pikir secara rasional.
"Saat ini kalau Trump naik artinya negatif di mana orang mengambil sensasi bukan rasional," tuturnya.