Trump Menang, Kekecewaan di Pasar Saham Hanya Sementara

Donald Trump dan keluarga, sesaat usai kemenangannya menjadi Presiden AS.
Sumber :
  • Reuters/Mike Segar

VIVA.co.id – Pemilihan Presiden Amerika Serikat akhirnya dimenangkan Donald Trump. Hal itu dipandang oleh investor pasar modal Indonesia sebagai sentimen negatif yang berimbas pada indeks harga saham gabungan yang ditutup di zona merah.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Namun, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat, menilai kekecewaan tersebut hanya sebatas shock. Artinya, pengaruh pilpres di Negeri Paman Sam hanya dalam jangka pendek. Ke depannya investor akan terus melihat peluang lain yang dapat memberikan angin segar bagi pasar saham.

"Hanya shock (kaget) jangka pendek. Kemudian investor akan lihat kalau peluang itu selalu ada. Kami kira ini hanya masalah adjustment, atas kondisi yang ada, atas beberapa saham yang memperoleh manfaat," kata Samsul di Jakarta, Rabu, 9 November 2016.

Sambut Hari Raya Idul Fitri, Ini Dia Strategi Maksimalkan Investasi Kripto untuk Investor 

Ia mengatakan, saat shock mereda, para pelaku pasar akan melihat kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin Trump. 

"Dalam beberapa waktu tidak akan banyak perubahan, hanya akan ada beberapa kejutan jangka pendek. Namun, ini akan disesuaikan dengan kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Trump, saya kira begitu. Jadi hanya terbatas," tuturnya. 

Dihantui Aksi Profit Taking, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Seperti diketahui, Trump menjadi presiden terpilih AS setelah menang dari lawannya, Hillary Clinton. Trump memperoleh 276 suara (48 persen), sedangkan Hillary hanya 218 suara (47,2 persen).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 6 poin atau 0,09 persen di level 7.167, pada pembukaan perdagangan hari ini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024