Akhir Pekan, IHSG Parkir di Zona Merah

Papan elektronik IHSG
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan pada hari ini, Jumat 18 November 2016 kembali parkir di zona merah. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup turun 22,9 poin, atau 0,44 persen ke level 5.170, setelah bergerak di antara 5.139-5.196.

Head Analis MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, kombinasi tipisnya kenaikan EIDO, Dow Jones, dan harga minyak sawit mentah (CPO) di tengah kejatuhan minyak mentah, batu bara, emas dan nikel, serta semakin besar peluang naiknya The Fed Rate pertengahan Desember, membuat IHSG tidak banyak bergerak.

"Kemudian, perkiraan Demo Besar Jilid III minggu depan, serta diturunkannya perkiraan PDB (Produk Domestik Bruto) 2017 oleh Bank Indonesia menjadi faktor IHSG bergerak di kisaran terbatas," ujarnya di Jakarta.

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp13.408 per dolar AS, sedangkan transaksi sebelumnya Rp13.385, setelah bergerak di kisaran Rp13.385-Rp13.443.

Situs RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp5,3 triliun, dengan volume 10,12 miliar lembar saham. Sementara itu, perdagangan hari ini tercatat jual bersih (net sell) sebesar Rp106,6 miliar.

Sebanyak 99 saham naik, 167 saham turun, dan 116 saham tidak bergerak. Sementara itu, delapan sektor melemah dari total 10 sektor. Pelemahan terbesar dialami oleh sektor perdagangan yang melemah sebesar 1,77 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang, yang naik sebesar 0,59 persen, indeks Kospi Korsel turun sebesar 0,3 persen, dan indeks Hang Seng Hong Kong naik sebesar 0,37 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa, bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,76 persen, indeks DAX Jerman turun 0,26 persen, dan indeks CAC di Prancis turun 0,45 persen. (asp)

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Jadi 3,5-4,3%
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022