VIVAnews - Kepedulian terhadap isu pemanasan global (global warming) yang kian parah membuat masyarakat lebih sadar untuk merancang hunian ramah lingkungan.
Salah satu cara untuk menghadirkan arsitektur hijau di rumah adalah menghadirkan taman yang asri. Tapi terbatasnya lahan rumah seringkali membuat kita tak bisa mengaplikasikan taman pada hunian. Padahal, kita bisa membuat taman alternatif yaitu taman atap (roof garden) sebagai oase di rumah.
Di Indonesia, konsep taman atap ini kurang begitu populer. Di masa lalu, kebanyakan rumah di Indonesia menerapkan atap miring sebagai bentuk adaptasi dengan iklim tropis dan curah hujan tinggi.
Namun saat ini, sudah banyak hunian yang didesain dengan atap datar berupa dak beton. Biasanya area ini lebih sering dimanfaatkan untuk area servis misalnya tempat menjemur pakaian.
Kini, area atap dak beton sudah banyak dimanfaatkan sebagai taman. Selain membuat pemandangan lebih asri dan teduh di mata, taman atap juga berfungsi sebagai insulator panas dan mencegah radiasi ultraviolet dari matahari langsung masuk ke dalam rumah. Taman atap ini mampu mendinginkan bangunan dan ruangan di bawahnya, sehingga kita bisa lebih hemat energi dengan mengurangi penggunaan pendingin ruang (AC).
Membuat taman atap perlu perencanaan yang matang karena memerlukan struktur dan konstruksi atap yang lebih kuat. Jika tanaman yang dihadirkan di taman atap hanya berupa tanaman perdu yang ukurannya tidak terlalu besar, struktur atap yang diperlukan tidak terlalu tebal. Tapi jika ingin ada pohon besar, lapisan beton pada atap harus lebih tebal agar kuat menahan beban.
Masalah struktur dan konstruksi ini sangat penting karena taman atap berisiko menimbulkan keretakan dan kebocoran. Selain konstruksi atap, perlu juga dipikirkan drainase yang tepat. Sebelum meletakkan tanah, permukaan beton atap harus diberi pelapis tahan air (waterproof). Kalau tidak, air dan tanah akan merembes ke beton dan menyebabkan kebocoran serta merusak lapisan atap.
Jika ingin taman yang lebih mudah perawatannya, Anda bisa memilih taman kering. Untuk taman kering, permukaan taman tidak memerlukan terlalu banyak tanah. Tanaman hanya diletakkan di pot atau di sudut-sudut tertentu saja. Sedangkan permukaan tamannya bisa dihias batu alam misalnya batu koral.
Agar taman lebih cantik, tempatkan kursi kayu untuk duduk santai sambil menikmati segarnya suasana. Kita juga bisa meletakkan ornamen penghias taman seperti pot atau lampu taman, tapi pilih yang ringan sehingga tidak membebani struktur atap.
Kini, Anda bisa bersantai sambil menikmati keteduhan taman atap. Jika saja setiap rumah mengaplikasikan taman atap, kita bisa mencegah bumi semakin panas.
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Harga iPhone 13 di iBox turun lagi! Simak kelebihan dan kekurangannya dibanding iPhone terbaru. Update spesifikasi, kamera, baterai. Layakkah dibeli di 2024?
Redmi 10 5G: Smartphone 5G Tangguh, Turun Harga di Mei 2024!
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Redmi 10 5G kini hadir dengan harga terjangkau di bulan Mei 2024. Lihat spesifikasi lengkapnya di sini. Hemat sekarang!
6 Fungsi Musik Religi, Termasuk untuk Motivasi dan Dakwah
Mindset
sekitar 1 jam lalu
Hukum musik menurut Islam sering diperdebatkan, yang jelas ada fungsi musik khusus pada musik Islam atau musik religi. Berikut penjelasan 6 fungsi musik religi.
Cara Berlangganan Vision+ untuk Nonton Timnas Indonesia U-23 vs Guinea, Kick-Off Malam Ini
Gadget
1 jam lalu
Timnas U-23 Indonesia akan bertanding melawan Guinea dalam laga penentu menuju Olimpiade Paris 2024. Pertandingan ini menjadi kesempatan emas bagi kedua tim.
Selengkapnya
Isu Terkini