Prodia Resmi Masuk Lab Bursa Efek

Prodia
Sumber :

VIVA.co.id – Perusahaan jasa layanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk, hari ini, Rabu 7 Desember 2016, resmi melakukan pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Emiten berkode PRDA ini, menjadi emiten yang ke-15 mencatatkan sahamnya di bursa hingga akhir tahun ini.

Bagaimana UU Kesehatan Baru Akan Mengubah Lanskap Industri Farmasi?

Direktur Utama Prodia, Dewi Mulianty mengatakan, aksi korporasi ini merupakan langkah strategis perseroan dalam upaya untuk memperluas jejaring, dan memberikan layanan terbaik kepada lebih banyak masyarakat di seluruh provinsi di Indonesia.

"Kami bersyukur berhasil menuntaskan IPO di Bursa Efek Indonesia yang ke-15 tahun ini, atau ke-538 dari total emiten," kata Dewi di gedung BEI Jakarta.

6 Industri Farmasi Tersandung Cemaran EG-DEG, GPFI: Ini Konsekuensi yang Harus Dibayar

Meski dalam debut pertamanya,  harga saham PRDA langsung dibuka turun 200 poin, atau 3,08 persen ke level Rp6.300 pada awal perdagangan. Namun, dapat kembali naik 150 poin, atau 2,31 persen ke level Rp6.650.

Prodia melantai di bursa menetapkan harga IPO sebesar Rp6.500 per lembar saham dan telah melalui proses penawaran umum pada 30 November-2 Desember 2016.

Strategi Ini Perlu Dilakukan Manfaatkan Potensi Pasar Industri Farmasi dan Kesehatan RI

Jumlah saham yang dilepas sebesar 187,5 juta, atau setara 20 persen dari total saham perusahaan. Sehingga, melalui IPO ini, Prodia berhasil meraih dana segar sebesar Rp1,22 triliun.

Dewi menyampaikan, dana hasil IPO akan digunakan untuk sejumlah hal. Sekitar 67 persen akan digunakan untuk mengembangkan dan memperbesar jaringan outlet perseroan di Indonesia.

Sebagai informasi, Prodia memiliki 251 outlet laboratorium klinik yang tersebar di wilayah Indonesia. Saat ini, saham Prodia dimiliki oleh PT Prodia Utama (60,80 persen) dan Bio Majesty Pte. Ltd. (19,20 persen).

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya