Penyaluran Daging Beku Diminta Lampaui Jabodetabek
- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Kementerian Perdagangan meminta Asosiasi Distributor Daging Indonesia untuk memperluas keanggotaannya hingga ke seluruh Kota dan Kabupaten. Paling tidak di tingkat Provinsi, selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat memfasilitasi penandatangan nota kesepahaman kemitraan pendistribusian daging sapi beku antara Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik dengan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Rabu, 21 Desember 2016.
"Ada kesepakatan ADDI bertanggung jawab atas penyaluran daging sapi beku di pasar dengan Rp80 ribu per kg ke konsumen. Dan penyaluran dimulai di Jabodetabek dulu, sehingga seluruh penetrasi pasar di Jabodetabek. Baru nanti kita lihat sesuai dengan perkembangan," ungkap Enggar di kantornya, Jakarta pada Rabu, 21 Desember 2016.
Meski meminta daging sapi beku untuk bisa diedarkan keluar Jabodetabek, Enggar masih memberi kelonggaran untuk ADDI distribusikan daging sapi beku ini difokuskan dulu di Jabodetabek saat ini, karena konsumsi daging beku dari impor 95 persen dikonsumsi oleh masyarakat Jabodetabek.
Kemudian, Ketua Umum ADDI Ahmad Hadi mengatakan bahwa saat ini, pihaknya baru memiliki 300 jaringan pendistribusian daging di Jabodetabek. "Ini baru step pertama. Harapannya Provinsi, Kabupaten lain yang selama ini kekurangan, atau pun mengalami kelonjakan harga, maka itu jadi step dua," ungkap Ahmad.
Enggar mengatakan kerja sama ini yang akan berlangsung selama satu tahun ini untuk menguatkan kinerja distribusi daging sapi beku lebih merata dengan harga Rp80 ribu per kg. Diharapkan meratanya pendistribusian daging sapi beku, akan menstimuli peningkatan konsumsi daging sapi beku, dengan begitu menekan harga daging sapi di pasaran.
Enggar mengatakan ini menjadi salah satu cara mencapai target tahun depan, menyambut Ramadan, untuk semua harga daging segar maksimal Rp100 ribu dan maksimal harga daging beku Rp80 ribu.
"Seluruh komoditi lain Insya Allah akan kita jaga. Tapi, daging, stok enggak perlu khawatir, harga terkendali, dan pendistribusiannya ketua ADDI sudah saya mintai tolong pantau terus ke pasar," ucapnya.
Selanjutnya, ia mengatakan sikap pemerintah menggelontorkan sapi impor ini akan terus dilakukan sebelum masyarakat dapat mencapai taraf swasembada. "Kita bercita-cita swasembada daging dan ini memakan proses," ujarnya.
(ren)