Raih Kontrak Rp10 Miliar, Furnitur RI Disukai di Arab saudi

Booth pameran Indonesia di Jeddah International Trade Fair 2016
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Produk furnitur berbahan dasar kayu dan akrilik asal Indonesia menjadi incaran para pengunjung di ajang pameran Jeddah Internasional Trade Fair 2016 yang berlangsung pada 20-23 Desember 2016. Pada pameran kali ini Indonesia mendapatkan kontrak senilai US$800 ribu atau setara Rp10,7 miliar (kurs Rp13.445 per dolar AS).

Intip Trend Furnitur 2023 yang Terinspirasi dari Batu Alam

Peserta pameran asal Solo dari PT Aninda Furniture, Nuri Nurhidayati, mengatakan pihaknya sengaja datang ke Jeddah untuk mempromosikan aneka hasil kerajinan furnitur yang dibentuk dalam berbagai desain kepada kalangan pengusaha Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.

Menurut dia, pasar furnitur di Arab Saudi sangat bagus dan itu terbukti dari setiap pengunjung yang datang ke booth mereka dan ingin langsung memborong produk secara retail. Selain itu, kehadirannya di Jeddah ini pun langsung memikat sebuah perusahaan Arab Saudi untuk langsung melakukan kontak dengan nilai cukup fantastis.

Unik, Furnitur Ini Terinspirasi dari Budaya Indonesia

"Kami ikut pameran ini untuk menjajal pasar furnitur Saudi Arabia dan kawasan Timur Tengah lainnya, kami optimistis ke depan produk furnitur Indonesia memikat pasar di Negeri Petro Dolar ini," ujar Nuri dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id pada Sabtu, 24 Desember 2016.

Sedangkan, Konjen RI Jeddah, M. Hety Saripudin, mengungkapkan pasar Saudi Arabia saat ini masih sangat potensial untuk berbagai komoditas ekspor Indonesia, dan salah satu yang diminati tentunya adalah produk furnitur.

Mendekorasi Rumah Kini Bisa Dilakukan dengan Mudah

"Arab Saudi berada di peringkat 21 negara pengimpor produk furnitur Indonesia setelah Amerika, Jepang, Belanda, Jerman dan Inggris. Furnitur merupakan produk andalan ekspor ke Arab Saudi. Hal ini sejalan dengan dengan Visi Saudi 2030 di mana akan lebih terbuka meningkatkan hubungan dengan semua pihak termasuk Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Hery mengatakan bahwa furnitur merupakan salah satu komoditas potensial yang memberikan nilai tambah yang besar terhadap nilai transaksi perdagangan Indonesia.

Dari catatan yang berhasil dihimpun KJRI Jeddah, ekspor furnitur Indonesia ke Arab Saudi setiap tahun menunjukkan peningkatan signifikan. Pada 2012 angka ekspor furnitur Indonesia mencapai nilai sebesar US$4,24 juta, 2013 naik menjadi US$4,3 juta dan di 2014 mencapai US$4,5 juta. Sedangkan pada 2015 meningkat tajam hingga mencapai US$9,4 juta.

Perlu diketahui, Jeddah International Trade Fair (JITF) 2016 merupakan ajang pameran bergengsi multi produk berskala Internasional yang diikuti tujuh negara yaitu Bangladesh, China, Mesir, India, Indonesia, Saudi Arabia dan Turki.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya