Proyek PLTGU IPP Jawa 1 Dipertanyakan Kelayakannya

Teknisi mengawasi pengoperasian instalasi produksi tekanan gas dari tempat penyimpanan gas alam terkompresi CNG untuk memasok kebutuhan gas di PLTGU Muara Tawar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – PT Perusahaan Listrik Negara mengakui, ada masalah bankability, atau kelayakan pembiayaan dalam megaproyek PLTGU IPP Jawa 1. Berdasarkan temuan pemberi pinjaman, memang ditemukan paling tidak ada 90 isu ketidakkonsistenan PLN dalam melakukan tender.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengaku sudah mencium ada yang tidak beres dalam megaproyek PLTGU IPP Jawa 1. Salah satunya, masalah kelayakan pembiayaan oleh perbankan untuk proyek tersebut.

“Misalnya soal pasokan LNG, seharusnya sudah jelas dari awal, sehingga bisa dipercaya investor, pemenang tender juga bisa langsung mengerjakan proyek tersebut,” kata Komaidi seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta, Selasa 24 Januari 2017.

Diakui Komaidi bahwa dalam proyek raksasa seperti PLTGU, pasti ada kepentingan baik di PLN, maupun di Pertamina, yang kebetulan sebagai pemenang tender bersama Marubeni dan Sojitz,  namun tetap harus ada solusi dari kedua belah pihak.

“Harus disadari bahwa proyek PLTGU Jawa I butuh kontinuitas, akan timbul kerugian jika kemudian tidak ada pasokan LNG, dan terpaksa langsung membeli di pasar spot yang harganya lebih mahal. Itu tak boleh terjadi,” ucapnya.

Komaidi menjelaskan bahwa PLTGU Jawa 1 adalah merupakan proyek besar yang berkaitan langsung dengan pengadaan listrik 35.000 MW. Mau tidak mau akan diinstruksikan oleh Presiden untuk terus berlanjut.

PLN dan konsorsium Pertamina harus mengerjakannya secara profesional secara murni bisnis. PLN seharusnya menyerahkan saja kepada pemenang tender yang sanggup menjalankannya.

Terkait peran konsultan independen PLN, yakni PT Ernst and Young Indonesia dikaitkan dengan kacau balaunya tender PLTGU Jawa I, dan gagalnya tender PLTU Jawa 5, Komaidi menyarankan untuk dievaluasi.  

Sebagian Jawa Mati Listrik, PLN Harus Ada Tanggung Jawab

“Bisa jadi memang, saran konsultan tidak tepat,” ucapnya. (asp)

PLN dinobatkan jadi perusahaan listrik terbaik se-Asia Tenggara dan Asia Selatan mendukung transisi ekonomi rendah karbon

Keren, PLN Jadi Perusahaan Listrik Terbaik Asia Tenggara dan Selatan

PLN terpilih dari 50 perusahaan listrik di dunia dengan capaian apik.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2020