Data Ekonomi AS Melambat, Bursa Wall Street Loyo

Pialang bekerja di lantai bursa saham Amerika Serikat atau New York Stock Exchange (NYSE), 5 Januari 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir pekan lalu, setelah data Pertumbuhan Ekonomi AS pada kuartal IV 2016 lalu tercatat lebih rendah dari perkiraan. Namun Indeks berhasil mencatat keuntungan sekitar satu persen dalam satu minggu terakhir.

Dilansir dari laman CNBC pada Senin 30 Januari 2017, Dow Jones Industrial Average ditutup turun sekitar 10 poin dan tetap di level 20.000, Indeks S&P 500 melemah 0,1 persen dan Indeks komposit Nasdaq ditutup naik 0,1 persen.

Dow Jones Industrial Average tergelincir akhir pekan lalu didorong oleh kerugian saham Chevron dan Goldman Sachs. Saham Chevron turun setelah perusahaan melaporkan data kuartalan yang sangat mengecewakan. 

Kepala Analis Pasar The Lindsey Group, Peter Boockvar, mengatakan sepanjang kuartal IV lalu posisi fiskal dan moneter di AS mengalami sedikit masalah sehingga ini sudah menjadi perkiraan sebelumnya, dan biasanya ini memang akan berubah kebijakannya.

Data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV 2016 lalu tercatat sebesar 1,9 persen. Sementara itu, ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 3,5 persen di kuartal ketiga 2016.

Adapun untuk  Dow Jones Industrial Average ditutup turun sebesar 7,13 poin, atau 0,04 persen, menjadi di level 20,093.78, dengan saham Chevron alami kerugian terbesar dan Microsoft catatkan keuntungan terbesar.

Lalu, Indeks S&P 500 turun 1,99 poin, atau 0,09 persen, ke level 2,294.69, dengan delapan saham real estate catatkan pelemahan cukup besar dan mengalahkan saham-saham perawatan kesehatan. Sedangkan indeks komposit Nasdaq naik 5,61 poin, atau 0,1 persen, ke 5,660.78.

Sementara, untuk volume perdagangan Selasa lalu mencapai 750,9 juta unit dengan volume komposit mencapai 3,12 miliar unit saham. Sedangkan indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati level 10,5.

Lima Perusahaan Utama AS Sumbang Kenaikan Bursa Wall Street
Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021