Pemerintah Hati-hati Terbitkan Surat Utang Baru

Ilustrasi surat utang
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Pemerintah, melalui Kementerian Keuangan, berhati-hati dalam mencermati kondisi perekonomian global, terutama terkait dengan rencana penerbitan surat utang untuk pembiayaan. Hal ini, disebabkan masih adanya ketidakpastian global.

Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Schneider Clasein Siahaan mengatakan, kondisi politik di Amerika Serikat, diikuti pemilihan presiden di beberapa negara Eropa, akan terus dicermati oleh pemerintah sebelum menerbitkan surat utang.

“Sekarang, sebetulnya kami antisipasi bagaimana kondisi global memengaruhi kita,” ujar Schneider, saat ditemui di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin 27 Februari 2017.

Schneider mengatakan, ketidakpastian di negara-negara yang melaksanakan Pemilu seperti Italia, Jerman, sampai dengan Prancis, tentu akan memberikan sentimen negatif dari penerbitan surat utang ke depan. Belum lagi, ditambah dengan kondisi ekonomi Yunani baru-baru ini.

Diutarakannya, penerbitan surat utang baru akan memengaruhi citra Indonesia di mata investor. Maka dari itu, pemerintah akan mencari waktu yang tepat untuk menerbitkan surat utang.

“Pengaruhnya itu, orang melihat kita itu negara yang selevel sama dia (Yunani). Nanti, kita jadi kena (dampaknya). Persepsinya, jangan-jangan nanti negara berkembang sama seperti itu,” katanya.

Lagipula, Schneider menegaskan, kondisi fundamental ekonomi nasional secara garis besar dalam situasi kondusif. Ini diharapkan menjadi persepsi yang dijadikan indikator oleh para investor.

“Kami susah payah membangun reputasi, kredibilitas, supaya investor melihat Indonesia ada disiplinnya,” katanya. (asp)

Milenial Mulai Dominasi Pembelian Surat Utang Pemerintah, Ini Faktanya
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Pertama Dalam Sejarah, Sri Mulyani Terbitkan SUN Tenor Panjang

Surat utang negara diterbitkan dalam menghadapi virus corona.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2020