- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Kunci utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini terletak pada investasi. Sebab, sudah ada tanda-tanda yang cukup positif dari beberapa data, yang menunjukkan pemulihan.
Demikian menurut Ekonom DBS Group Research, Gundy Cahyadi. Namun, dia juga melihat pertumbuhan di sektor manufaktur, yang masih mengecewakan, menjadi halangan utama untuk potensi investasi tahun ini.
"Bagaimanapun, kami melihat tanda-tanda yang cukup positif dari beberapa data belakangan ini, seperti pemulihan pada pertumbuhan ekspor, data Investasi Asing Langsung (FDI) yang menunjukkan bahwa adanya FDI ke sektor manufaktur menyentuh rekor tertinggi di tahun 2016, " ujar Gundy dalam paparannya di hotel The Hermitage Jakarta, Selasa 28 Februari 2017.
Menurut dia, membaiknya pertumbuhan ekspor juga merupakan satu hal yang positif. Kontribusi dari net ekspor untuk GDP growth diperkirakan akan naik tahun ini.
"Jadi, hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa kami melihat akan adanya pertumbuhan GDP yang lebih tinggi di tahun 2017," kata Gundy.
Dengan membaiknya fundamental ekonomi, lanjut Gundy, bisa terlihat lebih jelas kalau Standard & Poor (S&P) akan menaikkan credit rating Indonesia pada tahun ini. (ren)
Dukung UMKM Indonesia, BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes
Dalam rangka mendukumg satu pilar perekonomian bangsa yakni UMKM, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2023, pada Juli-September 2023.
