Bukti RI Tempat Favorit Investor Tanam Modal

Menko Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, dan Gubernur BI Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G Asmara

VIVA.co.id – Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve diprediksi menaikkan tingkat suku bunga acuannya dalam pertemuan Federal Open Market Committee pada pertengahan bulan ini. Namun, situasi ini tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan.

Erick Thohir Tunjuk Darmin Nasution Jadi Komut Pupuk Indonesia

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, memandang, kenaikan Fed Fund Rate memang memberikan sentimen negatif terhadap laju sejumlah mata uang negara, tak terkecuali bagi Indonesia. Tetapi secara garis besar, sentimen tersebut tidak akan terlalu berpengaruh besar bagi gerak rupiah ke depan.

“Kondisi ekonomi kita baik, itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca perdagangan, cadangan devisa, dan upaya pengelolaan fiskal,” kata Agus di Jakarta, Jumat 10 Maret 2017.

Ditanyai Soal Skandal Cetak Uang, Agus Martowardojo Enggan Komentar

Berdasarkan catatan Bl, kondisi fundamental ekonomi nasional yang terus membaik tercermin dari derasnya arus modal asing yang masuk ke Indonesia. Sejak awal tahun hingga pekan kedua Maret 2017, total dana asing yang masuk mencapai Rp31 triliun. Belum lagi, cadangan devisa yang mencapai US$119,9 miliar per Februari.

Mantan menteri keuangan itu mengakui, perekonomian dunia masih dihantui adanya ketidakpastian, mulai dari kondisi harga minyak dunia yang bergerak fluktuatif, pergantian kepemimpinan di negara Eropa, hingga kondisi perekonomian di China.

Agus Martowardojo Diperiksa KPK, No Comment soal Order Pencetakan Uang

“Ini menjadi perhatian kami, tetapi secara umum kondisi ekonomi membaik,” katanya.

Hal senada turut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Secara garis besar, Darmin memandang, Indonesia masih menjadi destinasi favorit para pelaku pasar keuangan menempatkan dana asing.

“Buktinya, capital inflow (arus modal masuk) masih positif. IHSG (indeks harga saham gabungan) masih oke. Naik, sedikit turun. Sedikit, arahnya masih positif. Kurs juga tidak jelek,” katanya.

Sebagai informasi, berdasarkan kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini bergerak di level Rp13.393 per dolar AS. Posisi ini melemah Rp20 dibandingkan kemarin yang tercatat di level Rp13.373 per dolar AS. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya