Pemerintah Tak Puas Realisasi Pajak Tumbuh 8,15 Persen

Kantor pusat Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.
Sumber :
  • REUTERS/Iqro Rinaldi

VIVA.co.id – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menyatakan, realisasi penerimaan pajak sampai dengan akhir Februari 2017, tercatat sebesar Rp134,6 triliun, atau tumbuh 8,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp124,1 triliun.

Direktur Potensi dan Kepatuhan Pajak DJP Yon Arsal menegaskan, meskipun realisasi penerimaan di awal tahun lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, otoritas pajak mengaku angka tersebut masih belum memuaskan secara keseluruhan.

“Angkanya masih belum memuaskan. Karena, kami mengejar (pertumbuhan penerimaan pajak) 18 persen tahun ini,” kata Yon di Jakarta, Senin 13 Maret 2017.

Yon merinci, hampir seluruh sektor penerimaan pajak mengalami pertumbuhan 10,2 persen, atau meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 9,18 persen. Merinci lebih jauh, pajak penghasilan minyak dan gas hingga akhir Februari mencapai Rp7,8 triliun.

“Tahun lalu, PPh (pajak penghasilan) migas Rp4,7 triliun. Penerimaan PPh migas naik, karena harganya mulai naik,” katanya.

Sementara itu, PPh nonmigas tercatat sebesar Rp126,8 triliun, atau tumbuh 5,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya tumbuh Rp118 triliun. Untuk PPh lainnya mencapai Rp7,81 triliun, atau tumbuh 9,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp6,8 triliun.

Sedangkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mencapai Rp53,8 triliun, atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp50,25 triliun. Sementara itu, PPh pasal 22 dan PPN impor, kata Yon, masing-masing tumbuh 22 dan 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Artinya bagus. Selain karena harga migas, impor juga tumbuh. Hampir seluruh jenis pajak tumbuh,” katanya.

Penerimaan Pajak Tembus Rp 162 Triliun pada Januari 2023

Otoritas pajak berharap, membaiknya penerimaan tahun lalu mampu mengompensasi penerimaan negara di September tahun ini. Sebab, tahun lalu penerimaan pajak di bulan tersebut disokong banyak oleh fasilitas amnesti pajak, atau tax amnesty. (asp)

Monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

IHSG Menguat Ditopang Capaian Penerimaan Pajak, tapi Dihantui Pelemahan Rupiah

Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 18 poin atau 0,25 persen di level 7.291 pada pembukaan perdagangan Kamis, 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024