- Facebook/Black Sabbath
VIVA.co.id – Setelah mengakhiri kiprah yang telah berlangsung selama 49 tahun lamanya, grup musik pionir heavy metal, Black Sabbath, berencana merilis dokumenter. Sebelumnya, konser terakhir mereka telah direncanakan untuk digarap menjadi sebuah live album.
Berbicara kepada NBC News, gitaris Tony Iommi menyebut kalau saat ini, Black Sabbath tengah dalam proses penggarapan live album dari konser terakhirnya itu. Meski demikian, tak menutup kemungkinan kalau mereka juga menggarap sebuah dokumenter penting sebagai penutup karier.
“Kita sedang dalam proses mixing penggarapan lagu-lagu yang dimainkan saat konser terakhir di Birmingham, Inggris. Kita juga berencana untuk menggarap dokumenter, tugasku di sini adalah mendengarkan apa yang telah kita lakukan,” ujarnya.
Meski demikian, Iommi sendiri belum angkat bicara lebih jauh perihal kerincian proyek tersebut. Ia hanya berkata kalau konser terakhir Black Sabbath terakhir hanyalah penampilan biasa secara individu, bukan sebuah grup musik seperti yang terlihat.
“Sebagian dalam diriku tak menginginkan lagi adanya tur, tapi siapa yang tahu. Kita belum membicarakan hal lain lebih jauh untuk ke depannya, tapi aku yakin bahwa sesuatu bakal terjadi lagi dalam band kami,” kata Iommi.
Dalam tur bertajuk “The End”, Black Sabbath bermain pada 81 panggung berbeda. Sebagai penutup, mereka beraksi di kota tempat kelahirannya yakni Birmingham, Inggris.
Proyek Black Sabbath ke depan, digambarkan masih abu-abu. Hal ini ditambah dengan kepergian pemain keyboard mereka, Geoff Nicholls, yang meninggal pada Januari 2017 lalu di usia yang ke-68 akibat penyakit kanker.
Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California
Seorang pendukung pro Israel melontarkan pernyataan marahnya kepada pengunjuk rasa mahasiswa Universitas California yang melanjutkan demonstrasi mendukung Palestina
