Rincian Lengkap Kesepakatan Perusahaan AS dan Indonesia

Pertemuan Wapres AS Mike Pence dengan Presiden Jokowi
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence dan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan perdagangan dan investasi bernilai total lebih dari US$10 miliar. 

Jubir Wapres Dukung Bangkitkan Lagi Program Mengaji Habis Magrib

Melalui komitmen tersebut, Amerika Serikat akan mendatangkan teknologi mutakhirnya, guna mendukung kebutuhan energi di Indonesia dan mendukung proses limbah menjadi produk sampingan bernilai tinggi. 

Kesepakatan tersebut, juga memperlihatkan dukungan perusahaan AS, terhadap upaya Indonesia untuk mendapatkan energi yang lebih bersih melalui pengembangan sumber daya panas bumi dan pasokan gas alam cair secara jangka panjang. 

Donald Trump Positif COVID-19, Wapres AS Mike Pence Kirim Doa

Selain itu, melalui pengadaan peralatan teknologi mutakhir AS, Indonesia akan meningkatkan kemampuannya untuk menyediakan energi terbarukan dan dengan harga terjangkau. 

Dalam kesempatan yang sama, juga ditandatangani dua kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama di sektor penerbangan dan pertahanan. Semua kesepakatan tersebut akan berkontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta membuka lapangan kerja di kedua negara.
 
Dikutip VIVA.co.id dari keterangan resmi Kedutaan besar AS untuk Indonesia, Jumat 21 April 2017 berikut ini ke-11 perusahaan AS yang menyatakan komitmennya dengan beberapa perusahaan Indonesia. 

Alami Insiden Mengerikan di Udara, Pesawat Wapres AS Mendarat Darurat

1. Applied Materials

Applied Materials dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan infrastruktur transmisi listrik Indonesia. Perusahaan itu akan menggunakan tekonologi pembatas arus gangguan, atau fault current limiter untuk meningkatkan infrastruktur 500 KW PLN.
 
2. ExxonMobil

ExxonMobil menandatangani kontrak untuk memasok gas alam cair sebanyak satu juta ton per tahun ke Pertamina, selama 20 tahun, mulai dari tahun 2025.
 
3. General Electric

GE bersama mitra-mitranya telah berkontribusi dalam proyek 35 ribu Mega Watt dengan menyediakan listrik sebesar 600 MW, dan telah terpilih sebagai penyedia jasa tekhnologi untuk proyek pembangkit 2.650 MW. Hal ini mencakup mesin turbin paling efisien di dunia, 9HA, yang membantu mengurangi biaya produksi listrik di Indonesia, menghemat bahan bakar, dan mengurangi emisi karbon.
 
4. Greenbelt Resources

Greenbelt Resources dan PT Jababeka Infrastruktur menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan fasilitas pengolahan limbah di Jababeka, yang dinamakan JababECO. 

Proyek ECOsystem ini yang menggunakan teknologi terdepan AS ini akan mewujudkan sustainable circular economy , atau sistem ekonomi “melingkar” berkelanjutan dengan mengolah sampah makanan perkotaan menjadi berbagai macam  produk  termasuk etanol, pakan ternak, pupuk, dan air suling. 

Fase pertama senilai US$4,5 juta dolar, dengan nilai penjualan produk tambahan sebesar US$6 juta dolar secara kumulatif selama lima tahun berikutnya.
 
5. Halliburton

Haliburton dan PT PLN telah menandatangani dua kesepakatan untuk mengembangkan sumber daya panas bumi Indonesia. Pada Februari, kedua belah pihak menandatangani kontrak manajemen proyek terintegrasi senilai US$34 juta dolar untuk melakukan pengeboran dan merampungkan sumur panas bumi di Tulehu, Ambon. 

Kedua belah pihak juga telah menandatangani kesepakatan untuk membentuk aliansi strategis jangka panjang untuk pengembangan energi panas bumi. Dalam kerangka ini, kedua perusahaan akan mengembangkan konsesi panas bumi PLN, termasuk investasi potensial dari AS.

Berikutnya, urutan ke 6 – 11>>>

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut Ungkap Pembicaraannya dengan Wapres AS soal Industri Farmasi

Menko Luhut tegaskan ingin Indonesia tandingi India jadi basis produksi produk farmasi dunia. AS ditawarkan relokasi.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2020