BI Optimistis Ekonomi Indonesia Membaik

Pekerja sedang mengerjakan proyek jalan tol Trans Sumatera
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA.co.id – Bank Indonesia memastikan jika Indonesia masih mampu menghadapi ketidakpastian ekonomi global, yang saat ini masih berlangsung di dunia internasional.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menjelaskan, pengalaman Indonesia untuk menangkal dampak dari gejolak pasar keuangan di tahun 2008 dan 2013 silam, dinilai mampu menjadi bekal untuk menghadapi situasi-situasi seperti saat ini.

"Dengan belajar dari masa lalu, wilayah ASEAN mampu melihat kesempatan untuk meningkatkan sinergi terhadap pelayanan. Indonesia pasti akan berperan dalam proses ini, dengan upaya yang konsisten untuk  mendekati penggabungan kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan struktur lainnya yang tepat," kata Agus di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 28 April 2017.

Ia menilai, aspek-aspek seperti konsumsi domestik dan bangkitnya ekspor serta investasi -yang membuat perekonomian 2016 tumbuh lima persen - membuat perekonomian Indonesia juga berhasil mengalami pertumbuhan walaupun perekonomian global tengah mengalami perlambatan.

"Hal itu juga didukung dengan stabilitas keuangan, yang dapat dilihat lewat inflasi yang berhasil ditekan pasca krisis tahun 2013 sebesar 8,4 persen, menjadi 3,61 persen pada Maret 2017 lalu," ujarnya.

Selain itu, Agus juga mengakui jika sistem perbankan Indonesia merupakan sebuah sistem yang paling bermartabat dan menguntungkan, di pasar negara-negara berkembang. Hal ini tentunya merupakan salah satu aspek penunjang, dari stabilnya kondisi keuangan sebuah negara.

Oleh karenanya, lanjut Agus, sejumlah hal yang telah diutarakannya itu sekiranya cukup untuk membuktikan, bahwa perekonomian Indonesia akan mampu bertahan di tengah bergejolaknya kondisi perekonomian global yang terjadi seperti saat ini.

"Kami di Asean akan konsisten meningkatkan kapasitas sebagai grup ekonomi yang unik dan dengan visi yang kuat. Di jangka pendek ini memang menjanjikan, tapi tetap saja ada tantangannya," tuturnya.

BI Targetkan Transaksi LCS Naik 10 Persen Tahun Ini
Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022