Sri Mulyani: 27 Juta Warga RI di Bawah Garis Kemiskinan

Anak-anak tinggal di pemukiman kumuh. Pengentasan kemiskinan masih menjadi tugas mendesak yang harus ditangani pemerintah.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Pemerintah mengakui hingga saat ini ekonomi dalam negeri masih memiliki tantangan yang cukup besar, salah satunya adalah masih tingginya angka kemiskinan. Untuk itu, perlu program khusus untuk bisa mengatasinya secara cepat. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan selama ini pemerintah secara bertahap telah menjalankan program pembangunan nasional seperti digariskan dalam Nawacita. 

Program itu dilakukan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, sehingga kinerja ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir masih terjaga dan tumbuh dalam tingkat yang cukup baik.

Namun, Ani – sapaan akrab Sri Mulyani – menilai ada beberapa tantangan sosial ekonomi yang masih perlu diperhatikan serius yaitu tingkat kemiskinan dan pengangguran yang sedikit demi sedikit diturunkan namun masih cukup besar.

"Tantangan paling utama tentu saja adalah pengentasan lebih dari 27 juta saudara kita yang saat ini masih hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka berhak memiliki kehidupan yang layak, dan pemerintah harus hadir memberikan solusi," kata Ani di gedung DPR, Jakarta, Jumat 19 Mei 2017. 

Selain itu, Ani menuturkan, tantangan lain harus dihadapi Indonesia yaitu terdapatnya kesenjangan di masyarakat baik antar-kelompok pendapatan maupun kesenjangan antarwilayah, serta berbagai permasalahan sosial lain yang harus dihadapi seperti kesetaraan gender.

"Dengan modal sosial, ekonomi dan sumber daya manusianya, Indonesia sebetulnya memiliki peluang untuk menjadi negara maju, adil, dan sejahtera," ujar dia.

Ia mengatakan, potensi Indonesia cukup besar itu lantaran, Indonesia mempunyai jumlah penduduk dengan populasi besar. Sementara, masyarakat kelas menengah kini terus meningkat jumlahnya dan didukung sistem politik yang demokratis.

Kemiskinan di Depok Terendah ke-3 di RI, Kota Ini Jadi yang Pertama

"Peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan sistem yang adil merupakan prioritas utama. Ekonomi kita harus tumbuh lebih tinggi, semakin inklusif, merata, dan berkeadilan. Pemerintah akan terus bekerja keras untuk mewujudkan tekad mulia ini," ujar dia. (ren)
 

Ilustrasi penerima bansos PKH

Indef Kritik Kebijakan Bansos: Anggaran Naik Terus, Kemiskinan Cuma Turun 2,3 Persen Sejak 2010

Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti mengatakan, penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah tidak efektif dalam hal mengurangi kemiskinan di masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
5 Februari 2024