VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada transaksi Kamis, 25 September 2008. IHSG terkoreksi 9,01 poin (0,47 persen) ke level 1.874,53.
Pada penutupan Rabu, 24 September 2008, IHSG menguat 10,45 poin (0,55 persen) ke level 1.883,55. Rebound saham-saham perbankan mendorong IHSG berbalik arah ke teritori positif.
Equity Capital Market Strategist PT Trimegah Securities Satrio Utomo memprediksi IHSG hanya bergerak mendatar (flat) di kisaran 1.867-1.905. Penembusan terhadap resistance 1.905 akan kembali membuka peluang kenaikan IHSG menuju gap 1.928-1.945.
“Jika ada kecenderungan IHSG di tutup di bawah support 1.867, terbuka potensi pelemahan hingga 1.787-1.840,” jelas Satrio di Jakarta.
Menurut dia, tren jangka menengah IHSG tidak lagi turun, sehingga setiap koreksi merupakan kesempatan untuk mengakumulasi pada harga murah.
Saham-saham yang terkoreksi di antaranya PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melemah Rp 150 ke posisi Rp 10.450, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) turun Rp 150 menjadi Rp 3.300, PT United Tractors Tbk (UNTR) terkoreksi Rp 150 ke posisi Rp 9.650, PT Indosat Tbk (ISAT) melemah Rp 50 menjadi Rp 6.050, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp 50 ke level Rp 6.850.
Sementara itu, saham-saham yang menguat di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp 100 ke posisi Rp 5.700, PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) terangkat Rp 50 menjadi Rp 3.400, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik Rp 20 ke level Rp 280.
Di bursa regional, indeks Nikkei 225 melemah 103,72 poin (0,86 persen) ke posisi 12.011,31, Hang Seng menguat 243,47 poin (1,28 persen) ke posisi 19.205,46, dan Straits Times terkoreksi 9,34 poin (0,38 persen) menjadi 2.468,26.
Polisi Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan
Artis Rio Reifan kembali ditangkap polisi dalam kasus narkoba. Penangkapan ini sudah yang kelima kalinya.
