- Shintaloka Pradita Sicca/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Sekelompok masyarakat Desa Tegalkalapa, Subang, Jawa Barat berinisiatif mengubah sampah menjadi berbagai produk kerajinan. Produk Rumah Inspirasi Subang ini bisa dijual hingga jutaan rupiah .
Asep Suryadi, perintis usaha ini menceritakan, pada 2015, dia dan kawan-kawannya berinisiatif mendirikan usaha ini. Kemudian, pada 29 Januari 2016 dibentuk kepengurusan Rumah Inspirasi Subang yang disokong oleh PT Pertamina EP Asset 3.
Pendampingan pelatihan, perencanaan program, dan sosialisasi pun didirikan. Kemudian, salah satu program utamanya adalah pengadaan Bank Roentah Inspirasi (Broderi), yang melibatkan masyarakat untuk menabung sampah. Efektif mulai Juni 2016.
Sampah yang terkumpul tersebut dihargai oleh tim, tergantung dengan jenisnya. Misalnya, botol air minum yang bersih dari label dan tutup dihargai Rp1.200 per botol. Sementara itu, tutup galon air minum dihargai Rp2.800, air minum gelas Rp4.300, kaleng aluminium dihargai Rp7.500, dan aluminium dihargai Rp8 ribu.
Sampah-sampah tersebut dipilah dan kemudian dijadikan berbagai produk kreatif, seperti tas dan karpet. Selain itu, plastik jenis-jenis tertentu, seperti air minum gelas bisa disulap sebagai bahan menciptakan bahan bakar minyak alternatif, yaitu setara premium dan solar.
Sebanyak satu kilogram (kg) sampah plastik dapat menghasilkan satu liter BBM dengan pembakaran selama 45 menit.
"Jika dipanaskan 150 derajat menghasilkan solar, kalau 250 derajat dapat menghasilkan solar dan premium," sebut Asep ketika berbincang dengan VIVA.co.id di Subang beberapa waktu lalu.
Sementara itu, bahan bakar untuk kompornya menggunakan biogas yang diproduksi sendiri. BBM ini tidak dijualbelikan, hanya digunakan secara internal, seperti untuk bahan bakar becak motor berkarburator.
Kemudian, ada juga memproduksi interior kursi dan meja berbahan ban mobil. Satu ban dibeli Rumah Inspirasi Subang seharga Rp5 ribu. Setelah dikreasikan dengan gambar dan warna dapat dihargai Rp1,5 juta per set, terdiri atas satu meja dan empat kursi. Keuntungan dari penjualan produk sangat fluktuatif tergantung pesanan.
