Jokowi Sebut Infrastruktur RI Buruk Sejak Awal Reformasi

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo memaparkan alasannya mengapa getol membangun infrastruktur di masa pemerintahannya. Alasan utamanya karena infrastruktur di Indonesia sejak reformasi dinilai buruk. 

Harbak PU ke-76, Basuki Ajak Insan PUPR Berkontribusi Pulihkan Ekonomi

Jokowi menceritakan, setelah krisis ekonomi 1998 pembangunan infrastruktur Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis. Di mana penurunannya dari 95 persen menjadi hanya 38 persen tahun ini.

"Urgensi pembangunan infrastruktur yang pertama adalah kondisi infrastruktur masih jauh dari ideal, bahkan dikatakan buruk," ujar Jokowi di depan seratusan ekonom di acara Sarasehan 100 Ekonomi di Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.

Menteri LHK: Pembangunan Tak Boleh Terhenti Atas Nama Deforestasi

Dia menegaskan, data yang diungkapanya itu bukan tanpa dasar. Fakta itu merupakan hasil survei dari Bank Dunia dan perusahaan konsultan Internasional McKinsey. 

"Dibanding negara lain di dunia rata-rata sebesar 70 persen PDB, infrastruktur Indonesia termasuk rendah hanya 38 persen dari PDB," katanya.

Usai Temui Penguasa Abu Dhabi, Jokowi Tinjau Pembangunan Infrastruktur

Dalam acara tersebut, Jokowi bahkan menampilkan beberapa video betapa buruknya infrastruktur di Indonesia, terutama di bagian timur, sebelum dia memimpin. Buruknya infrastruktur ini jelas membuat harga logistik mahal di sejumlah daerah. 
 
"Sehingga kenapa kita konsentrasi, kita fokus ke pembangunan infrastruktur baik berupa pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, di wilayah yang memerlukan," ujar Jokowi. (ase)

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dinobatkan sebagai Pemimpin Paling Populer 2021. Penghargaan diberikan oleh PR Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
10 Desember 2021