Sri Mulyani: 70 Persen Populasi RI Ada di Kota pada 2045

Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memprediksi sebanyak 70 persen populasi masyarakat Indonesia akan berada di perkotaan pada 2045. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, baik pusat dan daerah untuk bisa mengelola urbanisasi tersebut. 

Sri Mulyani Janjikan Insentif ke Perusahaan Peduli Perubahan Iklim

Ia mengatakan, pergerakan manusia dari desa ke kota akan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi, menurunkan tingkat pengangguran hingga penurunan kemiskinan jika dikelola dengan baik. Sebab, berdasarkan studi di negara-negara lain, urbanisasi merupakan cara agar masyarakat pendapatan rendah bisa naik kelas.

"Urbanisasi apabila dikelola secara baik akan memberi dampak ekonomi yang sangat tinggi," kata Sri Mulyani dalam acara seminar urbanisasi di Hotel Shang-Ri La, Jakarta, Selasa 19 Desember 2017. 

Sri Mulyani: Industri Otomotif Kunci Pemulihan Ekonomi

Dia pun mengungkapkan, untuk setiap satu persen kenaikan penduduk perkotaan, Indonesia hanya memperoleh pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar empat persen. Angka itu masih lebih rendah ketimbang negara lain. Hal ini, lebih disebabkan oleh kemacetan, polusi, dan risiko bencana akibat tidak memadainya investasi infrastruktur.

"Kalau di China lebih dari 9 persen, India 7 persen. Di Indonesia hanya 4 persen dari income PDB per kapita. Jadi ada yang harus diperbaiki," kata Ani, akrabnya disapa.

Lagi, Sri Mulyani Sabet Penghargaan Internasional

Dengan adanya urbanisasi, dia mengatakan, masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat yang heterogen, dan mampu menciptakan inovasi dan produktivitas lebih baik.

"Semua masyarakat di dunia dari low income ke middle income, biasanya melalui proses urbanisasi yang sangat besar," kata dia.

Dia menambahkan, upaya mengelola urbanisasi yang tepat bukan saja untuk mengakomodasi urbanisasi melalui pembangunan fasilitas dasar seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, dan air bersih. Namun, juga upaya untuk memberdayakan pendatang melalui pendidikan, pelatihan, penyediaan kemudahan berusaha, dan penciptaan lapangan kerja. 

"Ini salah satu bentuk pemikiran untuk mobilitas yang baik. Masyarakat di perkotaan juga bisa dapat lingkungan tinggal di mana kualitas air udara dan pengelolaan sampah bisa dilakukan secara baik agar bisa hidup secara sehat dan environment yang juga suistain," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya