BPS Catat Sepanjang 2017 Inflasi RI Capai 3,61 Persen

Kepala BPS Kecuk Suharyanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lazuardhi Utama

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,71 persen. Sehingga inflasi tahun kalender (year to date) maupun tahun ke tahun (year on year) tercatat sebesar 3,61 persen.

Jika dibandingkan 2016, inflasi secara keseluruhan 2017 cukup tinggi di mana inflasi tahun kalender 2016 tercatat sebesar 3,02 persen dan pada 2015 tercatat sebesar 3,36 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi dipantau di sebanyak 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). Angka inflasi 2017 sebesar 3,61 ini disebut cukup bagus karena masih di bawah target inflasi dalam APBN-P 2017 yang ditetapkan sebesar 4,3 persen.

"Angka ini bagus karena berada jauh di bawah target inflasi yang di dalam APBN-P 2017 ditetapkan sebesar 4,3 persen. Jadi capaiannya pada 2017 ini Desember terjadi inflasi 0,71 persen, sehingga inflasi tahun kalender 2017 3,61 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Selasa 2 Januari 2017.

Ia menuturkan, pada Desember 2017 terjadi inflasi di 82 kota IHK. Adapun inflasi tertinggi terjadi di kota Jayapura 2,28 persen dan terendah di Sorong sebesar 0,18 persen.

"Penyebab utama tingginya inflasi di Jayapura adalah kenaikan tarif angkutan udara," kata dia.

Selama 2017, dia mengatakan, deflasi hanya terjadi sebanyak dua kali yaitu pada Maret dan Agustus 2017.

"Pergerakan inflasi dari bulan ke bulan, kalau kita lihat sejak Januari - Desember 2017, inflasi tertinggi pada Januari 2017 kemudian disusul Desember 2017 sebesar 0,71 persen. Terjadi dua kali deflasi selama 2017 yaitu Maret dan Agustus," tutur dia.

Harga Emas Hari Ini 4 Februari 2022: Global Stabil, Antam Naik Tipis
Ilustrasi Telur Ayam.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

BPS mencatat deflasi pada Agustus tetapi ada komoditas penyumbang inflasi, yaitu beras dan telur, Pemerintah perlu melakukan upaya agar inflasi tidak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2022