Holding BUMN Migas, Pertagas Dilebur ke PGN Maret 2018

Bahan Bakar Gas untuk Angkutan Kota di Bogor, PGN
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Dengan pembentukan Holding BUMN Migas antara PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, sejumlah anak usaha pun akan digabungkan. Salah satunya adalah PT Pertamina Gas, atau Pertamina Gas yang akan diintegrasikan ke PT PGN yang ditargetkan Maret 2018.

Komitmen Dukung UKM Naik Kelas, Pertagas Borong Penghargaan Internasional Ini

"Integrasi Pertagas ke PGN targetnya Maret," kata Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Pertamina, Nicke Widyawati di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis malam, 25 Januari 2018. 

Ia mengatakan, struktur final sedang didesain. Termasuk, nantinya siapa yang menjadi induk sub holding sektor gas.

Pertagas Cetak Laba Bersih US$196,7 Juta di 2023, Target Tahun Ini Dinaikkan

"Mengenai detailnya, siapa yang jadi induk sub holding belum kita detailkan. Tapi yang pasti, dengan masuknya PGN ke Pertamina, sub holding ini (gas) yang akan lahir duluan," ujar dia. 

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, dalam waktu dekat akan ada tim operasi dan transaksi pembentukan Holding. Tim ini akan mengimplementasikan pembentukan untuk mencapai tujuan pembentukan holding.

Resmi 17 Tahun Berkiprah, Pertagas Mulai Kembangkan Potensi Bisnis Petrokimia dan Energi Bersih

"Termasuk total efisiensi. Yang kita kejar itu (tujuannya) efisinsi, dan leverage," ujarnya.

Sementara itu, mengenai skema integrasi atau penggabungan Pertagas ke PGN Tbk, Ia menyebut saat ini masih dikaji. Namun ditegaskannya, skema Pertagas masuk ke PGN bukan dengan cara dilebur.

"Peleburan, itu tidak mungkin, karena kalau peleburan itu hilang dua-duanya. Kalau penggabungan bisa, karena Pertagas masuk ke PGN. Kalau akuisisi, Pertagas menjadi anak perusahaan PGN. Semuanya sekarang dikaji," kata dia. 

Dia juga ingin proses transaksi integrasi Pertagas ke PGN tidak mengacaukan cashflow perusahaan. "Tentunya, sebagai perusahaan itu ingin meminimalkan dari penggunaan cashflow. Jadi, bagaimana caranya dia mencari jalan supaya perubahan atau pengalihan ini menjadi tidak merugikan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya