Bangun Kilang Bontang, Pertamina Gandeng Oman dan Jepang

Kilang Pertamina RU II Sungai (Sei) Pakning
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – PT Pertamina (Persero) resmi memutuskan untuk menggandeng konsorsium perusahaan minyak luar negeri untuk membangun Grass Root Refinery (GRR) Bontang di Kalimantan Timur.

Rentetan Insiden Kilang Minyak Meledak, Dirut Pertamina Beberkan 4 Penyebabnya

Dua perusahaan yang telah membentuk konsorsium itu adalah perusahaan minyak asal Oman yakni Overseas Oil and Gas LLC (OOG) dan Cosmo Oil International Pte Ltd (COI) sebagai calon mitra untuk pembangunan kilang Bontang. COI sendiri merupakan trading arm Cosmo Energy Group (salah satu perusahaan pengolahan minyak Jepang).

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ardhy N. Mokobambang mengatakan, setelah melalui proses seleksi yang cukup lama, akhirnya perusahaan memutuskan untuk berpartner dengan perusahaan tersebut untuk mengelola GRR Bontang.

Pipa Depo BBM Meledak, Rofik Sampaikan Belasungkawa dan Desak Benahi SOP Pengamanan

"Rencananya kolaborasi ini (akan) membangun kilang di Bontang dengan kapasitas 300 ribu barel per hari dengan investasi US$10 miliar," kata Ardhy dalam konferensi pers di kantor pusat Pertamina, Selasa 30 Januari 2018.

Konsorsium ini terpilih setelah proses seleksi calon mitra proyek GRR Bontang berdasarkan skema penugasan pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM 7935 K/10/MEM/2016 tanggal 9 Desember 2016. Proses seleksi dijalankan sejak Januari 2017 yang pada awalnya diikuti oleh sekitar 100 perusahaan.

Depo Plumpang Kebakaran, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman

Selanjutnya, setelah tahapan seleksi awal, project expose, hingga tahap Request for Information dan Workshop diperoleh delapan calon mitra potensial. "Mereka sudah bisa kalahkan 8 perusahaan lain konsorsium ini yang di award," kata dia.

"Konsorsium ini kita pilih karena memiliki beberapa pertimbangan finansial, bahwa konsorsium nantinya di back up Oman. Demikian juga crude supply dari Oman kemudian nanti untuk technical support marketing dari cosmo oil baik crude maupun trading arm," ujar dia.

Dalam waktu dekat, penandatanganan frame work agreement atau MoU akan dilakukan Pertamina dengan konsorsium tersebut. "Sehingga pada 2025 kilang ini sudah beroperasi dengan lancar dan aman," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya