JK Ingin Cengkih dan Pala Jaya Lagi di Maluku

Ilustrasi cengkih.
Sumber :
  • Pixabay/ Abuyotam

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan kawasan Maluku kembali menjadi daerah unggulan penghasil komoditas cengkih dan pala. Kejayaan Maluku sebagai penghasil komoditas ini yang membuat penjajah datang ke Nusantara.

Daftar Harga Pangan 4 April 2024: Cabai hingga Gula Meroket

Keinginan Wapres JK disampaikan kepada Rektor Universitas Pattimura, Ambon, Marthinus Johanes Saptenno, dan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jumain Appe di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 5 Februari 2018.

"Tadi beliau (JK) menyarankan supaya kita kembali menghidupkan potensi yang pernah ada di Maluku seperti cengkih dan pala, itu harus kita kembangkan lagi," ujar Marthinus.

Harga Bawang Putih Rp 60 Ribu di Sulteng, Jokowi: Ini yang Agak Mahal, tapi Secara Umum Baik

Marthinus menyampaikan, Universitas Pattimura ditugasi untuk bekerjasama dengan Kemenristek mewujudkan hal itu dan menggandeng Pemerintah Daerah mencari potensi ekonomi dari komoditas cengkih dan pala untuk bisa digenjot.

Menurut dia, prestasi Maluku sebagai daerah utama penghasil cengkih dan pala sempat menurun akibat sebuah kebijakan di era Orde Baru yang membuat harga kedua komoditas itu anjlok.

Daftar Harga Pangan 26 Maret 2024: Bawang, Daging Sapi, hingga Telur Ayam Naik

Maka dari itu, pemerintah saat ini kembali mengupayakan supaya Maluku kembali menjadi daerah unggul yang juga bisa melakukan ekspor cengkih dan pala.

"Menurut informasi yang disampaikan, ternyata Indonesia sekarang impor cengkih. Karena itu, menjadi peluang sekali bagi Maluku untuk kembali menanam cengkih dan pala," ujar Marthinus.

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Ada Korupsi Timah Ratusan Triliun, Luhut Tegaskan Hal Ini Harus Segera Dirampungkan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, akhirnya turut buka suara soal kasus korupsi tata niaga komoditas timah.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2024