BPS Sebut Bakal Sedikit Masyarakat RI Hajatan di Awal Tahun

Kepala BPS Suhariyanto (Kiri)
Sumber :
  • Dusep Malik/VIVA.co.id

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan kondisi ekonomi konsumen di Indonesia tidak mengalami perbaikan berarti pada triwulan I-2018. Kondisi itu tercermin dari proyeksi Indeks Tendensi Konsumen pada awal tahun ini yang lebih rendah dibandingkan pada triwulan IV-2017, yaitu 107 menjadi 101,35. 

Harga BBM Non-subsidi Pertamina Tidak Naik, Erick Thohir: Demi Jaga Stabilitas Ekonomi

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, pada awal tahun ini konsumen dinilai belum memprioritaskan diri untuk membeli barang yang tahan lama, rekreasi maupun hajatan. Kondisi tersebut tercermin dari nilai indeks pengeluaran yang berada di bawah level 100, yaitu diperkirakan 86 pada triwulan I-2018. 

"Sehingga diperkirakan pendapatan mereka masih oke," ucap Suhariyanto, di kantornya, Senin 5 Februari 2018. 

Pertumbuhan Ekonomi AS Beri Tekanan ke Ekonomi Global, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Dia menjelaskan, optimisme konsumen pada triwulan I-2018 terjadi pada 12 provinsi di Indonesia, dengan nilai ITK tertinggi terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 116,20, dan terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan nilai ITK 85,69.

Laporan: Arrijal Rachman

ESDM: Tarif Listrik Juli sampai September 2023 Tidak Naik
Puncak arus balik mudik di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Jumlah Pemudik Lebaran 2024 Capai 193,6 juta, Airlangga: Ada Andil Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, adanya mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi RI.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024