Tren Investasi di Sektor Ritel Alami Pergeseran

Acara Hijab Day di Kota Kasablanka.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha

VIVA – Perkembangan sektor ritel masih menjadi sorotan hingga awal tahun ini. Terutama jika dilihat dari gerai-gerai yang menjual barang-barang impor yang satu per satu tutup.

Curhat Pelaku Industri Ritel Tak Diajak Koordinasi Soal PPKM Darurat

Baru-baru ini, Dorthy Perkins yang membuka gerai di Mal Kota Kasablanka tutup, mengikuti merek-merek seperti Clarks, Banana Republic, Gap, dan New Look.

Terkait hal ini, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menilai, meski sektor ritel pada gerai-gerai yang menjual barang impor satu per satu berjatuhan, tren investasi di sektor ini masih positif. Tetapi, tentu mengalami pergeseran di sektor baru, tidak lagi melulu dalam bentuk konvensional.

Pandemi COVID-19, Belanja Ritel Masyarakat Membaik di Akhir Tahun

"Masih positif, namun tentu mengalami pergeseran. Aspek negatif di sektor ritel konvensional itu kan di-offset dengan aspek positif di sektor baru, seperti e-commerce atau digital economy," kata Tom, sapaan akrab Thomas Trikasih Lembong, saat ditemui di kantornya, Kamis 8 Februari 2018.

Dia melanjutkan, jadi secara makro ekonomi, investasi bersih di sektor ritel masih positif trennya. Karena sektor itu tidak hanya berbentuk konvensional seperti gerai.

Produk Kesehatan dan Kebersihan Dorong Penjualan Unilever saat Pandemi

Meskipun begitu, Tom mengakui, penilaian tren investasi di sektor ritel yang masih dianggap positif itu, karena BKPM memang belum membedakan pencatatan arus investasi untuk jenis startup (usaha rintisan), atau jenis konvensional, sehingga pencatatan dilakukan berdasarkan sektor.

"Karena ini, sekali lagi fenomena startup juga mendadak sekali, kita terkaget-kaget. Terus terang, kita waktu itu belum siap dan sekarang sedang mengejar pembuatan perbedaan pendataan itu," ungkapnya.

Chairman Aprindo Roy N Mandey.

Aprindo Sebut Industri Ritel Pulih Kalau Pandemi Sudah Jadi Endemi

Aprindo memprediksikan, industri ritel pulih pada paruh kedua tahun 2022. Pelaku usaha berharap momen Idul Fitri hingga Lebaran bisa dimaksimalkan.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2021