- Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id
VIVA – Stagnasi pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian pemerintah, terutama pengaruh pertumbuhan sektor ekspor dan investasi yang masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga.
Hal ini tercermin dari pembahasan rapat antarkementerian yang dilaksanakan di kantor Wakil Presiden pada Jumat 9 Februari 2018. Dengan tema pembahasan yang difokuskan untuk mengkaji sektor ekspor dan investasi.
"Temanya ekspor dan investasi, jadi ada dua hal di sana," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, saat ditemui di kantornya.
Darmin menjelaskan, dalam rapat tersebut pemerintah masih berusaha mengidentifikasi beberapa industri, atau kegiatan usaha yang berorientasi ekspor dan punya potensi besar untuk kemudian akan dirumuskan kebijakan apa saja untuk mendorong sektor tersebut, sehingga dapat menjadi satu komponen untuk mendorong investasi dan ekspor, sekaligus secara cepat.
"Enggak banyak-banyak, mungkin empat atau lima (industri atau kegiatan usaha) yang berorientasi ekspor yang punya potensi besar," ujarnya menambahkan.
Selain itu, Darmin mengatakan, rapat tersebut juga sekaligus ditujukan untuk menujukkan ke dunia usaha bahwa Pemerintah Indonesia memiliki perubahan untuk merespons secara cepat kegiatan usaha yang mereka lakukan.
"Yang kedua, juga sekaligus untuk menunjukkan ke dunia usaha bahwa kita ada perubahan di dalam kecepatan kita dalam mengurusi kegiatan (usaha) tersebut," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah saat ini masih mencari pasar baru untuk ekspor maupun investasi, serta melakukan beberapa perjanjian regional maupun bilateral untuk cepat dirampungkan, namun yang sedang difokuskan adalah untuk kawasan Eropa dan Australia. "Kita tetapkan beberapa prioritas untuk diselesaikan, terutama Australia dan Eropa." (mus)