- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas naik tipis pada perdagangan awal pekan ini. Emas naik, karena dolar Amerika Serikat, kembali melemah, setelah rally pekan lalu dan investor menanti data inflasi AS di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga.
Dilansir dari Reuters, Senin 12 Februari 2018, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$1.320,19 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,5 persen menjadi US$1.321,7 per ons.
Sementara itu, di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk, pada hari ini tercatat diperdagangkan tak bergerak, atau stagnan dibandingkan harga pembukaan perdagangan Sabtu kemarin, 10 Februari 2018.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Senin 12 Februari 2018, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp637 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali atau buyback, Antam menetapkan harga Rp567 ribu per gram. Harga tersebut, turun Rp1.000 per gram dibanding perdagangan akhir pekan lalu.
Berikut, harga emas berdasarkan ukuran. Emas lima gram Rp3,03 juta, 10 gram Rp6,02 juta, 25 gram Rp14,98 juta, dan 50 gram Rp29,91 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp59,78 juta, 250 gram Rp149,33 juta, dan emas 500 gram Rp298,46 juta.
Untuk produk Batik all series ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,47 juta dan Rp12,55 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran dua dan lima gram dibanderol Rp1,3 juta serta Rp3,11 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. Dan, untuk hari ini hanya emas ukuran 250 gram dan 500 gram tidak tersedia.
