Geliat Kawasan Industri di Tengah Tipisnya Pasokan

Kawasan Industri Palu
Sumber :
  • Antara/ Basri Marzuki

VIVA – Memasuki tahun 2018, prospek bisnis di kawasan industri nasional semakin  menunjukkan peningkatan yang positif. Hal itu dikarenakan angka permintaan kawasan yang terus meningkat.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Head of Research & Consultancy PT Savills Consultants Indonesia Anton Sitorus, mengungkapkan prospek bisnis pengembangan kawasan industri di Indonesia semakin cemerlang. Pebisnis melihat prospek tersebut berasal permintaan masyarakat yang cukup tinggi.

Menurut dia, saat ini permintaan yang tinggi tersebut juga diiringi oleh minimnya pasokan, sehingga saat ini memunculkan banyaknya kawasan industri baru di sejumlah wilayah di Tanah Air.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

“Kawasan industri banyak dibangun, seperti dari sektor consumer good, e-commerce, online dan jasa yang semakin meningkat. Sehingga banyak daerah di luar Jabodetabek, Cikarang, dan Karawang juga muncul seperti Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Makassar,” jelas Anton, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 13 Februari 2018.

Ia menuturkan, saat ini kawasan industri yang unggul dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia baik di dalam maupun di luarnya. Terlebih, jika kawasan industri mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Seperti dukungan terhadap infrastruktur penunjang konektivitas di kawasan tersebut, yaitu melalui infrastruktur jalan, water plan, hingga lokasi yang dekat dengan pelabuhan.

Anton menambahkan untuk membuat sebuah kawasan industri, tentunya pemerintah daerah perlu membuat beberapa hal mulai dari bagaimana model pembiayaan yang harus disediakan, hingga ketersediaan sumber daya manusianya.

“Kalau dilihat di mana kawasan industri yang fasilitasnya sudah baik, ya masih di Jawa dan kota-kota besar yang infrastrukturnya sudah terpenuhi. Sehingga semua (masih) berkumpul di Jawa,” jelasnya.

Perlu diketahui hingga saat ini, Kementerian Perindustrian terus mendorong pembangunan kawasan industri baru di Tanah Air dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Bahkan, data Kementerian Perindustrian menyatakan, dua tahun ke depan kawasan industri baru diprediksi semakin meningkat dengan dibangunnya delapan kawasan industri di luar pulau Jawa yang berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 296,3 ribu orang.

Salah satu pembangunan kawasan industri yang tengah gencar dilakukan di wilayah Jawa salah satunya seperti yang terjadi di Jawa Barat.

Untuk mendukung dan menunjang konektivitas kawasan industri di wilayah tersebut, Pemerintah pusat membangun enam proyek infrastruktur strategis dari Tol Susun Jakarta-Cikampek, Patimban Deep Port, Bandara Internasional Kertajati, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, LRT Jakarta-Bekasi, dan Tol Trans Jawa.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, terdapat sekitar 2.381,97 hektare lahan yang tengah dikembangkan menjadi sepuluh kawasan industri baru bertaraf nasional dan internasional di wilayah Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 851,97 hektare atau sekitar 35 persen berada di wilayah Karawang.

Di Karawang, dukungan pemerintah daerah akan pembangunan kawasan industri terlihat dengan hadirnya Karawang New Industry City (KNIC) yang dapat menjadi percontohan bagi kawasan industri di luar pulau Jawa yang ingin mengembangkan kawasan industrinya.

Konsep KNIC merupakan salah satu bagian dari pengembangan kota industri terintegrasi kelas dunia, di mana keberadaan kota industri ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kota Industri Terintegrasi KNIC akan terdiri dari lima industri park, yaitu Material Konstruksi, Otomotive, Elektronik (Consumer Electronic), Logistik (Logistics Service), serta UKM dan Inovasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya