Dubes Diminta Perbaiki Citra Sawit di Pasar Non Tradisional

kelapa sawit - hutan - palm oil
Sumber :
  • REUTERS/Samsul Said

VIVA – Kampanye hitam terhadap produk kelapa sawit Indonesia di negara Barat menjadi perhatian penting pemerintah. Sebab, sawit sebagai salah satu potensi besar yang dimiliki, berdampak besar pada perekonomian rakyat dan nilai ekspor Indonesia.

Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul Vehicle Declaration dalam Sistem CEISA 4.0

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan, bahwa dalam Rapat Kerja Kepala Perwakilan RI pekan ini, para duta besar di luar negeri diminta untuk mengubah mind set atau cara berpikirnya terhadap kelapa sawit.

"Kesepakatan kita agar semua mengubah mind set terhadap kelapa sawit. Tidak saja merupakan produk penting untuk makanan, tetapi juga menjadi sumber penting dalam energi terbarukan," kata Arrmanatha di Jakarta, Jumat, 16 Februari 2018.

Kemenkeu Monitor Dampak Konflik Israel-Iran ke Ekspor RI

Arrmanatha menjelaskan, bahwa apabila Indonesia mendorong peningkatan produksi sawit, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan Indonesia akan menjadi produsen terbesar untuk biodiesel, yang menggunakan produk sawit.

Untuk diketahui, saat ini ekspor sawit Indonesia mencapai sekitar Rp244,4 triliun, atau sekitar 12,3 persen dari total nilai keseluruhan ekspor Tanah Air. Mengingat pentingnya produk tersebut, maka perwakilan Indonesia di luar negeri diminta untuk pro aktif mendorong promosi sawit dan meningkatkan upaya diversifikasi pasar.

Ribuan Produk Kerajinan RI Bakal Banjiri Pasar Kanada

Saat ini, tiga negara yang menjadi tujuan utama ekspor kelapa sawit Indonesia antara lain India, Tiongkok dan Pakistan. Namun demikian masih banyak negara pasar non tradisional yang patut dilirik untuk menjadi tujuan ekspor Indonesia.

"Banyak negara lain, seperti Afrika yang potensial yang belum kita garap. Kita berupaya menggarap pasar untuk buka akses untuk produk sawit Indonesia." (mus)

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, perekonomian Indonesia masih kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024