Jokowi Contek India dan Pakistan Tawarkan Insentif Investasi

Presiden Joko WIdodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Presiden Joko Widodo tergoda dengan cara sejumlah negara di kawasan Asia Selatan, seperti India dan Pakistan, dalam menawarkan insentif guna menggenjot investasi di negara mereka.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Jokowi meminta cara serupa bisa diterapkan juga oleh Indonesia, sehingga momentum baik perekonomian bisa dimanfaatkan untuk menambah jumlah investasi yang dilakukan di Indonesia secara signifikan.

"Saat kita berkunjung ke India, Pakistan, Bangladesh, ke Sri Lanka, saya juga melihat mereka juga melakukan langkah-langkah yang sama. Sangat progresif, sangat atraktif, terutama mempromosikan kemudahan-kemudahan berinvestasi," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa 20 Februari 2018.

Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

Ia menyampaikan, insentif yang dimaksud bisa berupa pemberlakuan kebijakan tax holiday dan tax allowance, baik kepada investor dalam mau pun luar negeri.

Tax holiday adalah pembebasan pajak yang diberikan kepada perusahaan yang baru dibangun pada sebuah negara dalam periode tertentu. Sedangkan tax allowance, adalah pengurangan pajak yang dihitung berdasarkan besar jumlah investasi yang ditanamkan.

Arab Saudi Dirikan Maskapai Baru, Rute Riyadh-Afrika Akan Terealisasi

Selain itu, mantan Gubernur DKI ini juga meminta seluruh jajaran menteri di Kabinet Kerja untuk senantiasa memastikan pelaksanaan sejumlah paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah guna menggenjot ekonomi.

"Saya minta (paket kebijakan) dikawal khusus. Kawal eksekusinya di lapangan. Ini bisa menjadi bagian dari langkah-langkah perbaikan kita dalam kemudahan berusaha," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, hal lain yang harus dilakukan adalah terus dilakukannya penyederhanaan jumlah regulasi yang mengatur investasi hingga di tingkat pemerintah daerah.

Jokowi menyampaikan bahwa semua hal itu harus dilakukan, sehingga indeks kompetitif global Indonesia tahun 2017 - 2018, yang berada di posisi 36 tidak sekadar menjadi prestasi kuantitatif saja.

"Momentum ini harus diikuti dengan terobosan-terobosan, dengan langkah-langkah yang inovatif untuk menarik investasi lebih banyak lagi ke negara kita," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya