Cara Pertamina EP Kejar Target 2018 dan Zero Accident

Direktur Utama PT Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Aktivitas operasi dan produksi industri hulu migas di lapangan miliki risiko yang sangat tinggi, sehingga aspek kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan atau HSSE sangat penting untuk diterapkan.

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

PT Pertamina EP yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKSS) di bawah koordinasi dan supervisi SKK Migas, hingga saat ini terus memiliki komitmen yang tinggi dalam aktivitas operasi dan produksi yang mengedepankan HSSE.

Hal itu, dapat terlihat total produksi Pertamina EP sepanjang 2017 lalu  sebanyak 253 MMBOEPD atau 96 persen dari RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan). Terdiri atas minyak 77.200 BOPD (91 persen dari RKAP) dan gas 1.018 MMSCFD (98 persen dari RKAP).

Sri Mulyani Targetkan Investasi Hulu Migas Rp 223,3 Triliun

Zero accident merupakan komitmen bersama. Karena itu, aspek HSSE menjadi landasan bagi semua pekerja Pertamina EP,” ujar Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf dalam keterangan tertulisnya, Rabu 21 Februari 2018.

Menurut Nanang, HSSE bukan hanya slogan, tapi harus ditanamkan pada setiap orang yang terlibat dalam kegiatan usaha migas sehingga dapat tumbuh menjadi budaya. Apalagi industri hulu migas adalah industri yang sangat berisiko tinggi, baik risiko investasi maupun risiko operasional.

Lapangan Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning Resmi Beroperasi

“Karena itu, penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sudah menjadi kewajiban melekat yang harus dipenuhi oleh industri hulu migas agar selalu berkelanjutan,” katanya.

Selain itu, komitmen Pertamina EP yang menjunjung tinggi komitmen zero accident pada aspek HSSE kegiatan operasi produksi terbukti dari sejumlah penghargaan yang diraih perusahaan.

Sepanjang 2017, misalnya, Pertamina EP menyabet sejumlah penghargaan, antara lain dua Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas yang diraih Field Rantau dan Field Tarakan serta 12 PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Di luar itu, perusahaan juga memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Pengamanan Peringkat GOLD  yang diterima oleh delapan Field di Pertamina EP serta ISRS7 Level 7 Field Rantau yang diaudit oleh DNV GL.

"Total Recordable Insident Rate di Pertamina EP mencapai 0,16 merupakan hasil  terbaik dalam sejarah Pertamina EP sekaligus tergolong pencapaian terbaik di KKKS SKK Migas," jelas Nanang.

Ke depan dengan menekannya HSSE, perseroan menargetkan produksi migas 2018 sebesar 253.202 MBOEPD. Dengan rincian minyak sebanyak 83 ribu BOPD dan gas 986,11 MMSCFD.

Target tersebut akan dicapai dengan meningkatkan produksi minyak dari field Bunyu dan beberapa field lainnya. Dan untuk gas diharapkan dari proyek-proyek yang sudah on stream.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya