- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVA – PT Angkasa Pura I tengah berbenah untuk menyambut pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Bali Oktober mendatang. Sejumlah proyek pun dikerjakan untuk mempersiapkan agenda tersebut, termasuk reklamasi pantai.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara International I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan, pihaknya diminta memberikan fasilitas tambahan pada pertemuan yang akan dihadiri 17 ribu delegasi dari 189 negara dan 34 kepala negara itu.
Fasilitas tersebut antara lain 10 parkir pesawat tambahan. Untuk penambahan fasilitas apron tersebut, Yanus mengaku membutuhkan lahan sekitar enam hektare. Sementara, untuk pengembangan bandara secara keseluruhan dibutuhkan lahan seluas 48 hektare.
"Untuk itulah kita akan melakukan pengembangan bandara yang mana harus ke arah laut. Dan, kami berharap Oktober sudah bisa dipakai. Reklamasi segera kita lakukan," kata Yanus di Bali, Senin 26 Februari 2018.
Pada pengembangan ini akan ada beberapa fasilitas yang dirombak. Di antaranya ruang VIP 1 dan 2 yang berada di dekat Pertamina akan dipindah ke kargo internasional. Kemudian, hanggar di beberapa titik, kargo domestik juga akan dibongkar. Begitu juga dengan sistem pengelolaan limbah (STP) akan direlokasi.
"Tujuannya supaya kita bisa mendapatkan empat parking stand untuk nero body. Itu sudah kita pikirkan. Kita tidak punya lahan lain selain yang ada saat ini," ujarnya menjelaskan.
Sementara untuk tahap penyelesaian pengembangan apron, Yanus berharap, pada Agustus sudah harus rampung. Sedangkan untuk perluasan bandara secara keseluruhan seluas 48 hektare saat ini masih dalam proses.
"Total untuk IMF dana sebesar Rp2,2 triliun, belum untuk yang lain. Itu hanya khusus untuk fasilitas tambahan. Sudah ada masterplan-nya." (mus)
