Canggih, China Bangun Stasiun Kereta Cuma Sembilan Jam

Kereta kecepatan tinggi milik China generasi kedua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Sebuah stasiun kereta api di China, hanya dibangun dalam jangka waktu sembilan jam oleh 1.500 pekerja. Dikerjakan dengan ketepatan dan presisi ala militer, proyek yang berlangsung pekan lalu itu selesai dibangun di Provinsi Fujian bagian selatan.

Proyek KA Cepat Whoosh Bengkak Rp 18 Triliun, Pemerintah Masih Nego Bunga Utang

Dilansir dari Independent, Rabu 28 Februari 2018, tujuh kereta dan 23 alat penggali digunakan dalam proyek konstruksi besar di Stasiun Kereta Nanlong, Kota Longyan, Provinsi Fujian, China selatan.

Zhan Daosong, wakil manajer China Tiesiju Civil Engineering sebagai perusahaan konstruksi kereta api utama negara komunis itu mengatakan, para pekerja dibagi menjadi tujuh unit untuk melakukan tujuh tugas simultan.

Ini Alasan Indonesia Pilih China dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jalur kereta api berkecepatan tinggi Nanlong sedang dibangun dan diperkirakan selesai pada akhir 2018. Jalur kereta dengan panjang 152 mil itu akan membuka transportasi utama antara tenggara dan tengah China.

Fuxing, Kereta Cepat China.

DPR dan Menkeu Sepakat Proyek Kereta Cepat Disuntik Modal Rp4,3 T

Ilustrasi kereta cepat China.

Jalur kereta juga dirancang untuk mendukung kereta yang melaju dengan kecepatan hingga 124 mph. Proyek ini, merupakan salah satu rangkaian proyek infrastruktur yang mengesankan, yang diselesaikan oleh China dalam beberapa tahun terakhir.

Dua tahun lalu, teleskop radio terbesar di dunia mulai mencari sinyal dari bintang dan galaksi, bahkan mungkin kehidupan di luar Bumi, dari sebuah daerah terpencil di Pintang, Provinsi Guizhou, China barat daya.

China juga berhasil menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga air Tianhuangping, yang terbesar di Asia, dan memainkan peran penting dalam memasok listrik ke China timur, serta The Guangzhou Opera House, salah satu dari tiga bioskop terbesar yang dibuka pada 2009.

Berikut videonya seperti dikutip dari twitter @abcnews

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya