Kok Bisa Ganjil Genap di Tol Darurat, Begini Maksudnya

Macet Tol Cikampek
Sumber :
  • ANTARA Foto/Risky Andrianto

VIVA – Kementerian Perhubungan segera menerapkan kebijakan ganjil genap di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur per 12 Maret 2018. Alasan kebijakan ini, guna mengurai kemacetan dan mengalihkan masyarakat ke transportasi umum.

Pasar Tomang Dibuka Lagi, Ganjil Genap Tak Diberlakukan

Lantas, seberapa parah macet di kedua pintu tol tersebut?  

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, Bambang Prihartono mengklaim pihaknya telah melakukan studi yang mendalam terkait kemacetan yang ada di dua pintu tol tersebut.

Salat Jumat 1 Gelombang, MUI Tangerang: Jika Penuh Gunakan Gedung Lain

Parahnya kemacetan itu, lanjut dia, diukur dengan Volume Demand to Capacity (V/C) Ratio atau volume kendaraan berbanding ruang jalan yang menunjukkan bahwa kondisi di dua pintu tol tersebut sudah memiliki V/C ratio di atas 1.

"Kalau makin tinggi V/C ratio, mendekati 1 itu sudah jenuh. Jadi, kita nyetir lambat saja sudah menyebabkan kemacetan. Jadi, V/C ratio ideal itu adalah 0,5 sampai dengan 0,7. Kita enggak usah 0,5 deh (targetnya) 0,7 saja sudah luar biasa," ujar Bambang di Gerbang Tol Bekasi Barat, Senin 5 Maret 2018.

Ultimatum Pedagang, Anies: Ganjil Genap Atau Tidak Buka Sama Sekali

Pembangunan LRT di Tol Cikampek Dihentikan

Dia berharap, dengan adanya tiga kebijakan yang diterapkan mulai dari ganjil genap untuk kendaraan pribadi, jam operasional angkutan barang dua arah pada golongan II, III, IV pukul 06.00-09.00 WIB hingga lajur khusus bus di jalan tol akan menurunkan V/C ratio di ruas tol Jakarta-Cikampek itu menjadi 0,7.

"Dengan tiga kebijakan ini, V/C ratio akan turun menjadi 0,7. Artinya yang sekarang 11-12 km per jam menjadi sekitar 40 km per jam. Sekarang di sini sudah 0,9 bahkan sudah mendekati 1, bahkan sampai di atas 1. Kalau Jakarta- Cikampek itu (keseluruhan) sudah 1 lebih," kata dia.

Ia mengatakan, pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi juga menyebabkan perlambatan di tengah kondisi lebar jalan yang tak berubah. Pada pagi hari, rata-rata V/C ratio di gerbang tol Bekasi disebut mencapai 0,9 sampai 1, lalu turun. Sementara itu, menjelang siang naik lagi pada jam istirahat makan siang.  

"Kan psikologis (pengendara) itu kan karena ada pandangan yang membatasi dia, karena pandangannya enggak terbuka. Kita itu berani cepat kalau pandangan luas. Kalau enggak, otomatis kalau lambat, kita melambat,” ujarnya.

“Nah, inilah yang menyebabkan kemacetan di mana-mana, apalagi truk makin pelan juga. Kalau truk itu (juga) permasalahannya overload," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya