Trump Mainkan Tarif Dagang, RI Bisa Setop Impor Kedelai AS

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Pemerintah Indonesia merespons keras kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang memainkan tarif dagang di AS. Apalagi jika akhirnya merugikan perdagangan Indonesia. 

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, RI bisa saja mengimpor kedelai dari negara produsen lainnya selain AS. Sehingga, kedelai AS yang saat ini ekspornya besar ke Indonesia akan kehilangan pasar yang besar.

"Kita kan impor kedelai, tentu kita pindahkan (jika ada kenaikan tarif). Karena impor kedelai dari situ (AS)," ujar JK di Jakarta, Kamis 8 Maret 2018.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Ilustrasi kacang kedelai

Panen kedelai

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Meski demikian menurut JK, kebijakan Trump yang akan menaikkan tarif impor baja dan Aluminium sebesar 25 dan 10 persen untuk melindungi industri dalam negerinya. Tidak akan berdampak besar ke Indonesia. 

Sebab, tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk kedua komoditas itu adalah Tiongkok "Kita tidak mengekspor baja yang banyak ke sana (AS), tidak," ujar JK.

JK menyampaikan, ancaman hanya akan dilaksanakan jika Trump juga memutuskan memperluas kenaikan tarif dagang yang diberlakukan. Khususnya ke komoditas-komoditas ekspor utama Indonesia, seperti kelapa sawit. 

Meski demikian, JK sendiri optimistis Trump tak berani melakukannya. Apalagi, Indonesia adalah mitra dagang penting bagi AS yang setiap tahunnya mengimpor banyak komoditas dari negeri paman sam tersebut. 

"Pesawat ada berapa yang kita beli dari sana," ujar JK. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya