Strategi Bakrie Group Hadapi Era Ekonomi Disruptif

Peserta Bakrie Group Conference 2018 di Yogyakarta pada 14-16 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Praktisi divisi sumber daya manusia atau human resources departement pada perusahaan-perusahaan di bawah naungan kelompok usaha Bakrie Group menggelar Bakrie Group Conference 2018 di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta pada 14-16 Maret 2018.

Bumi Resources Minerals Ubah Susunan Direksi, Berikut Namanya

Konferensi yang diikuti 50 orang praktisi dan HR Leader dari 40 perusahaan Bakrie Group itu mengetengahkan tajuk Peran Divisi SDM Bakrie Group Menghadapi Tantangan Baru di Era Ekonomi Disruptif.

Menurut Director & CEO PT Bakrie Solusi Strategis,Okder Pendrian, konferensi itu sangat penting bagi para praktisi dan HR Leader, karena era ekonomi disruptif akan berdampak pada semua perusahaan Group Bakrie. Jelas akan mengubah landskap bisnis dan juga pengelolaan divisi SDM.

Universitas Bakrie PTS Terbaik ke-2 di RI, Anindya Ungkap Keunggulanya

"Kita harus siap menghadapi ekonomi disruptif, karena bagaimana pun bisnis itu yang menjalankan juga manusia dan ini peran SDM sangat penting dalam perusahaan," ujarnya.

Agar siap menyambut era ekonomi disruptif, digelar diskusi dengan beberapa fokus pembicaraan, di antaranya tantangan-tantangan pada era ekonomi disruptif, inovasi dan entrepreuner, sehingga Group Bakrie memiliki kemampuan eksploitasi dalam mengelola sumber daya dan bisnis.

Kepala Gugus Tugas: Rp20 M dari Keluarga Bakrie untuk Tim Medis Corona

"Inovasi itu cukup penting karena selain mempertahankan bisnis yang telah ada harus bisa menciptakan bisnis yang baru, dan itu butuh juga menumbuhkan sikap kewirausahaan dari karyawan. Jadi kuncinya inovasi dan menumbuhkan kewirausahaan," ujarnya.

Para praktisi dan HR Leader juga menggelar kelompok diskusi untuk menyusun program bersama bagi perusahaan Bakrie Group tentang tantangan di era ekonomi disruptif, inovasi dan jiwa kewirausahaan. Diskusi dibagi dalam tiga kelompok, di antaranya kelompok pengelolaan generasi milenial pada era ekonomi disruptif.

"Kelompok ini akan berdikusi tentang bagaimana para SDM menyusun strategi untuk bisa merekrut generasi milenial," kata Okder.

Kelompok kedua berdiskusi tentang peran divisi SDM dalam perubahan pengelolaan perusahaan yang kini landskap bisnisnya juga mengalami perubahan. Sementara itu, kelompok tiga membahas tentang inovasi dan kewirausahaan.

Meski memasuki era ekonomi disruptif yang ditandai digitalisasi dan artificial intelligence, ada hal yang tidak bisa tergerus oleh ekonomi disruptif, yaitu kearifan lokal, kepemimpinan, kerja tim, dan semangat.

"Di situ sangat penting peran dari SDM yang tidak bisa digantikan dengan digitalisasi dan artificial intelligence,"ujarnya.

Ariyo Putro, VP Human Capital Development PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), mengatakan bahwa populasi generasi milenial di VIVA group sudah 53 persen. Populasi itu akan terus bertambah sehingga menjadi tantangan bagi perusahaan untuk bisa menarik sebanyak mungkin generasi milenial.

Selain itu upaya mempertahankan keberadaan generasi milenial dan mengubah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi generasi milenial. "Tiga hal itu yang kita lakukan ketika saat ini masuk era ekonomi disruptif dengan ditandai adanya digitalisasi dan artificial intelligence," katanya.

Untuk menarik generasi milenial, kata Ariyo, VIVA menggunakan kegiatan kombinasi seperti offair VIVA Youth Festival serta sosialisasi meningkatkan nilai tambah dari karyawan dengan melalui platform di ANTVklik, bisa VIVA.co.id, tvOne Connet dan seluruh media sosial untuk menciptakan kesadaran bahwa bekerja di VIVA itu menarik.

"Sedangkan untuk meritensi atau mempertahankan generasi milenial maka karyawan didorong untuk menciptakan sebuah program yang punya rating tinggi sehingga karyawan tidak hanya datang duduk dan pulang. Karyawan bisa melakukan inovasi digital baru seperti yang sudah dilakukan VIVA.co.id," ujarnya.

Sedangkan untuk kepemimpinan yang mengakomodasi generasi milenial, perusahaan tidak memberikan kursus kepemimpinan, namun juga memberikan proyek-proyek inovatif bagi para pemimpin dan dilengkapi platform media sosial bagi karyawan.

"Di ANTV sudah ada dan di-launching. Dengan platform tersebut karyawan bisa mengunggah yang sedang dikerjakan atau yang lainnya dan bisa mendapatkan respons dari karyawan lainnya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya