Sumur Tua Bikin Produksi Gas Pertamina Tak Capai Target

Ilustrasi anjungan lepas pantai Pertamina Hulu Energi (PHE).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Realisasi produksi gas PT Pertamina Hulu Energi (PHE)  tidak mencapai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2017. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut. 

Dua KKKS Pertamina Hulu di Kalimantan Dapat Insentif dari Pemerintah

Direktur Eksplorasi PHE Abdul Mutalib Masdar mengungkapkan, realisasi produksi gas sepanjang 2017 hanya mencapai 723,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), sedangkan target produksi adalah sebesar 768,5 MMSCFD.

"Target produksi kita 768,5 ternyata kami hanya bisa 723,5, karena ada issue untuk serapan gas jadi tidak maksimal produksinya," ujar Abdul di Gedung PHE, Jakarta, 23 Maret 2018.

Produksi Migas PHE Capai 897 MBOEPD di 2021

Menurut Abdul, adanya penyerapan produksi gas yang kurang optimal oleh pembeli menjadi salah satu tidak tercapai target. Sebab, produksi gas PHE bergantung pada kebutuhan pembeli, artinya sebelum gas diproduksi harus ada kepastian pembelinya.

"Serapan rendah itu buyer-nya terbatas. Itu jadi masalah kita, gas harus ada yang beli, kalau kita punya 10 pembelinya 8, kita harus atur-atur produksinya," jelasnya.

Punya Ketan Adem, PHE Jambi Merang Sukses Cegah Karhutla

Anjungan Pertamina Hulu Energi 24 Dioperasikan

Ilustrasi kegiatan eksplorasi PHE

Di sisi lain, lanjut Abdul, sudah tuanya sumur-sumur gas saat ini juga menyebabkan produksi gas menurun. Sehingga otomatis produksi gas PHE turut terpengaruh.

"Fasilitas yang sudah berumur ada penurunan di samping serapanya yang enggak maksimal," papar Abdul.

Meski dari sektor gas produksinya kurang optimal, Abdul juga mengatakan, untuk produksi minyak realisasinya melebihi target pada 2017. Di mana dalam RKAP 2017, tercatat produksi minyak PHE ditargetkan 64,5 ribu barel per hari (bph), sedangkan realisasi mencapai 70,41 ribu bare per hari

"Produksi minyak jadi walaupun tidak besar tapi ada peningkatan,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan PHE Afif Saifudin mengatakan, produksi minyak bumi PHE 2017 naik 11 persen lebih tinggi dari pencapaian 2016 sebesar 62,6 ribu barel per hari. Sedangkan, produksi gas bumi nya pun lebih tinggi dari pencapaian 2016 yang sebesar 722 MMSCFD. 

"Capaian ini tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam menjalankan operasi,” kata Afif di tempat yang sama.

Selain itu, kata Afif, PHE juga memperoleh temuan baru pada 2017, yakni cadangan 2C sebesar 517, 21 MMBOE yang salah satunya berasal dari aktivitas pemboran Sumur Parang 1 (Blok Nunukan) yang menyumbang temuan cadangan sebesar 143 MMBOE.

Kemudian PHE juga berhasil mendapatkan tambahan cadangan P1 sebesar 176,17 MMBOE dari aktivitas di PHE ONWJ, PHE Siak, dan PHE WMO. 

"Temuan ini mendukung catatan kinerja produksi yang baik," ujarnya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya